Dayeuhkolot, INA-INA.
Dalam acara kegiatan peresmian Gedung Pengungsian di Kecamatan Dayeuhkolot oleh Pemerintah Kabupaten bersama International federation of red cross and red crescent societies (IFRC), Zurich dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung, Selasa (11/7/2017) Gedung Pengungsian ini berfungsi untuk menampung korban banjir yang kerap melanda kawasan Dayeuhkolot, saat musim penghujan tiba. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Ahmad Kustidjadi mengungkapkan pembangunan gedung pengungsian tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 485 juta. Gedung pengungsian ini dilengkapi dengan fasilitas air bersih, dapur umum, peralatan penerangan atau tanggap bencana, tenda, perahu, pelampung dan peralatan posko banjir," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bandung, Dadang Naser mengatakan selama ini korban dampak banjir kesulitan mencari tempat pengungsian. Kalaupun ada, tempat tersebut tidak memadai karena jumlah pengungsinya cukup banyak. "Salah satunya di Desa Dayeuhkolot ini yang jadi langganan banjir cukup tinggi setiap tahunnya. Makanya perlu ada tempat pengungsian yang memadai," terang Dadang.
Selain di Dayeuhkolot, lanjut Dadang, pihaknya juga akan membangun gedung serupa untuk menampung korban banjir di Kecamatan Rancaekek. Pembangunan gedung ini sebagai bentuk antisipasi sambil menunggu penyelesaian dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum "Harus dibuat juga gedung serbaguna, itu sedang kami pikirkan lagi. Sambil menunggu penyelesaian masalah banjir yang dilakukan BBWS Citarum, gedung-gedung pengungsian jadi antisipasi," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan PMI Pusat, Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH puji kinerja Kades Dayeuhkolot yang telah sukses merealisasikan progamnya sabilulungan bersama swadaya masyarakat "di tengah kondisi wilayah banjir Kepala Desa Dayeuhkolot dan masyarakatnya bisa bersama-sama dengan Pemda, PMI. IFRC, ZURICH mewujudkan gedung pengungsian ini begitu rapi dan kokoh kami sangat apresiasi sekali kepada warga Dayeuhkolot dan Kepala Desa, Yayan Setiana," ucap Sumarsono.
Wahyudin
Dalam acara kegiatan peresmian Gedung Pengungsian di Kecamatan Dayeuhkolot oleh Pemerintah Kabupaten bersama International federation of red cross and red crescent societies (IFRC), Zurich dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung, Selasa (11/7/2017) Gedung Pengungsian ini berfungsi untuk menampung korban banjir yang kerap melanda kawasan Dayeuhkolot, saat musim penghujan tiba. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Ahmad Kustidjadi mengungkapkan pembangunan gedung pengungsian tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 485 juta. Gedung pengungsian ini dilengkapi dengan fasilitas air bersih, dapur umum, peralatan penerangan atau tanggap bencana, tenda, perahu, pelampung dan peralatan posko banjir," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bandung, Dadang Naser mengatakan selama ini korban dampak banjir kesulitan mencari tempat pengungsian. Kalaupun ada, tempat tersebut tidak memadai karena jumlah pengungsinya cukup banyak. "Salah satunya di Desa Dayeuhkolot ini yang jadi langganan banjir cukup tinggi setiap tahunnya. Makanya perlu ada tempat pengungsian yang memadai," terang Dadang.
Selain di Dayeuhkolot, lanjut Dadang, pihaknya juga akan membangun gedung serupa untuk menampung korban banjir di Kecamatan Rancaekek. Pembangunan gedung ini sebagai bentuk antisipasi sambil menunggu penyelesaian dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum "Harus dibuat juga gedung serbaguna, itu sedang kami pikirkan lagi. Sambil menunggu penyelesaian masalah banjir yang dilakukan BBWS Citarum, gedung-gedung pengungsian jadi antisipasi," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan PMI Pusat, Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH puji kinerja Kades Dayeuhkolot yang telah sukses merealisasikan progamnya sabilulungan bersama swadaya masyarakat "di tengah kondisi wilayah banjir Kepala Desa Dayeuhkolot dan masyarakatnya bisa bersama-sama dengan Pemda, PMI. IFRC, ZURICH mewujudkan gedung pengungsian ini begitu rapi dan kokoh kami sangat apresiasi sekali kepada warga Dayeuhkolot dan Kepala Desa, Yayan Setiana," ucap Sumarsono.
Wahyudin
0 komentar:
Post a Comment