Jabar Segera Miliki Perusahaan Penjamin Kredit Daerah
Bandung, INA-INA.
Kepala Kantor Bank Indonesia (KBI) Bandung, Lucky Fathul Aziz menyatakan bahwa Jawa Barat akan segera memiliki Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD) yang rencananya mulai beroperasi Juni atau Juli 2012. "Perusahaan Penjamin Kredit Daerah itu didirikan untuk memfasilitasi dan menjamin penyaluran kredit untuk kredit mikro dan kecil yang selama ini terkendala akses pembiayaan," kata Lucky Fathul Azis, Jumat, (6/1) lalu, di Bandung.
Menurut Lucky, PPKD itu sudah dirintis sejak beberapa waktu lalu, dan saat ini sedang dalam proses pendirian. Rencananya PPKD tersebut akan bertindak sebagai lembaga penjamin kredit di daerah, khusus untuk kredit-kredit mikro dan kecil.
Pimpinan Bank Indonesia Bandung itu mengakui, meski penyaluran kredit untuk sektor kecil dan menengah, khususnya para pelaku UMKM terus meningkat, namun kendala penjaminan masih terkendala, antara lain terkait agunan.
"Upaya pendampingan untuk menjadikan UMKM menjadi bankable terus dilakukan, namun di sisi lain perlu difasilitasi penjaminan kreditnya bagi kredit mereka yang tidak punya agunan, itu akan menjadi tugas PPKD nantinya. Peran UMKM sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembiayaan mutlak diperlukan untuk perluasan dan pengembangan usaha, di sisi lain kendala agunan masih menjadi kendala bagi perbankan. "Dengan hadirnya PPKD, maka dipastikan penyaluran kredit mikro dan kecil akan lebih optimal karena ada jaminan dari PPKD," katanya.
Sementara itu terobosan Pemprov Jabar dengan menggelar kredit untuk usaha mikro melalui program Kredit Cinta Rakyat (KCR) dengan bekerjasama dengan Bank BJB perlu dijadikan model ke depan di daerah lainnya. KCR di Jawa Barat nilainya mencapai Rp265 miliar yang dianggarkan dari APBD Jabar kemudian disalurkan melalui Bank BJB dengan bunga sembilan persen.
Secara umum, kata Lucky, pertumbuhan kredit mikro di Jabar tumbuh 23 persen. Ditargetkan pada 2012 pertumbuhannya mencapai 30 persen. Penyaluran kredit mikro di Jabar pada 2011 mencapai 46 triliun. Tim R
Kepala Kantor Bank Indonesia (KBI) Bandung, Lucky Fathul Aziz menyatakan bahwa Jawa Barat akan segera memiliki Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD) yang rencananya mulai beroperasi Juni atau Juli 2012. "Perusahaan Penjamin Kredit Daerah itu didirikan untuk memfasilitasi dan menjamin penyaluran kredit untuk kredit mikro dan kecil yang selama ini terkendala akses pembiayaan," kata Lucky Fathul Azis, Jumat, (6/1) lalu, di Bandung.
Menurut Lucky, PPKD itu sudah dirintis sejak beberapa waktu lalu, dan saat ini sedang dalam proses pendirian. Rencananya PPKD tersebut akan bertindak sebagai lembaga penjamin kredit di daerah, khusus untuk kredit-kredit mikro dan kecil.
Pimpinan Bank Indonesia Bandung itu mengakui, meski penyaluran kredit untuk sektor kecil dan menengah, khususnya para pelaku UMKM terus meningkat, namun kendala penjaminan masih terkendala, antara lain terkait agunan.
"Upaya pendampingan untuk menjadikan UMKM menjadi bankable terus dilakukan, namun di sisi lain perlu difasilitasi penjaminan kreditnya bagi kredit mereka yang tidak punya agunan, itu akan menjadi tugas PPKD nantinya. Peran UMKM sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembiayaan mutlak diperlukan untuk perluasan dan pengembangan usaha, di sisi lain kendala agunan masih menjadi kendala bagi perbankan. "Dengan hadirnya PPKD, maka dipastikan penyaluran kredit mikro dan kecil akan lebih optimal karena ada jaminan dari PPKD," katanya.
Sementara itu terobosan Pemprov Jabar dengan menggelar kredit untuk usaha mikro melalui program Kredit Cinta Rakyat (KCR) dengan bekerjasama dengan Bank BJB perlu dijadikan model ke depan di daerah lainnya. KCR di Jawa Barat nilainya mencapai Rp265 miliar yang dianggarkan dari APBD Jabar kemudian disalurkan melalui Bank BJB dengan bunga sembilan persen.
Secara umum, kata Lucky, pertumbuhan kredit mikro di Jabar tumbuh 23 persen. Ditargetkan pada 2012 pertumbuhannya mencapai 30 persen. Penyaluran kredit mikro di Jabar pada 2011 mencapai 46 triliun. Tim R
0 komentar:
Post a Comment