|
Tumpukan sampah diatas Makam |
Bandung, INA-INA
Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung terkenal dengan kegiatan operasi bersih (Opsih), dan penghijauan lingkungan Kota. Dalam setiap kegiatan opsih dilingkungan Kota Bandung, Distamkam selalu mengutus pegawainya untuk selalu ikut dalam kegiatan tersebut. Apalagi kalau kegiatan tersebut dihadiri oleh Walikota BAndung, Wakil Walikota Bandung dan Sekretaris Daerah Kota Bandung, bisa jadi pegawai pemakaman pulang kerjanya magrib. Bahkan salah seorang pegawai kecamatan di Cibeunying Kaler, mengacungkan jempol dan salut melihat kinerja Kepala Bidang Pemakaman, Drs. A Bustomi Susanto yang langsung terjun kelapangan, bahkan tidak segan-segannya mencabuti rumput liar, sangat berbeda dengan kepala SKPD lainnya. Apakah Kabid Pemakaman Kota Bandung hanya sekedar mencari nama dan popularitas saja ?
Mengapa bisa dibilang seperti itu, pantauan Indonesia-Indonesia dilapangan, sampah menumpuk diatas makam salah seorang ahli waris di TPU Pandu. Penumpukan sampah ini sudah berjalan sekitar 2 bulan lebih, seakan tidak ada kepedulian terkesan dibiarkan saja oleh pegawai pemakaman.
Ini benar-benar kenyataan. Orang-orang yang berziarah ke makam keluarganya berdekatan dengan tumpukan sampah tersebut, kepada Indonesia-Indonesia mengaku risih dengan bau busuk yang menyengat ke hidung. Kalau begini terus keadaan lingkungan TPU Pandu yang sembrawut, banyak tumpukan sampah, bau kayak makam liar aja, padahal kita bayar retribusi tiap tahun sebesar Rp. 25.000,-Rp.30.000/ pertahun,” ungkapnya, (3/4) lalu.
Pengamatan Indonesia-Indonesia, ratusan, bahkan ribuan lalat hijau beterbangan membentuk motif bintik-bintik hitam dan terus menari-nari di sekitar peziarah tersebut. Muara kebusukan itu adalah bersumber dari tumpukan sampah diatas makam tersebut.
Kasie Kebersihan Bidang Pemakaman, Ajat ketika dikonfirmasi Indonesia-Indonesia, 2 (dua) bulan yang lalu mengenai tumpukan sampah tersebut, mengatakan bahwa ia tidak mengetahui mengenai adanya tumpukan sampah tersebut, kita sering melakukan opsih di TPU Pandu,” katanya.
Kepala TPU PAndu ketika beberapa kali hendak dikonfirmasi Indonesia-Indonesia selalu tidak ada ditempat. Stafnya selalu mengatakan Pak Usep lagi di Kantor Pak Kabid.
Indonesia-Indonesia bahkan pernah memberitahukan kepada Kepala Bidang Pemakaman Kota Bandung, Drs. A Bustomi Susanto melalui SMS (Short Message Service) mengenai keberadaan tumpukan sampah diatas makam tersebut. Bahkan terkesan membiarkan kondisi itu terjadi hingga sekarang. Ketika berita ini diturunkan, sampah masih terlihat menumpuk di makam, (3/4) lalu. Edwandi