Bandung, INA-INA.
YUSUF Macan Effendi atau Dede Yusuf yang kini menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat, unggul dalam ha-sil survey keterpilihan jelang Pemilihan Gu-bernur (Pilgub) Jawa Barat. Survei yang di lakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu dilakukan pertengahan Mei lalu, dengan jumlah responden sebanyak 440 responden.
Direktur Mitra Komunikasi LSI, Toto Izul Fattah, mengatakan bahwa keunggulan Dede Yusuf dalam survei itu jauh melampaui nama-nama lain. “Dari hasil survei yang kita lakukan berdasarkan beberapa kriteria, Dede Yusuf menempati urutan pertama dengan persentase rata-rata lebih dari 50 persen, mengungguli nama-nama lain seperti Ahmad Heryawan (urutan ke-2), dan Irianto MS Saefudin (urutan ke-3),” ujar Toto, (5/6) lalu.
Menurut Toto, keunggulan Dede Yusuf itu kemungkinan besar karena faktor keterkenalan dan kesukaan orang pada sosok Dede Yusuf sendiri. Namun toto juga menjelaskan, meski hasil survei itu dilakukan secara ilmiah dan dengan data yang valid, namun di lapang-an sangat mungkin terjadi di luar hasil survey. “Survei ini kita lakukan secara ilmiah dan berdasarkan data dan fakta yang akurat, tidak main-main, dan juga tidak asal-asalan. Jadi kebernarannya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Namun di lapangan nanti siapa tau? Bisa saja terjadi di luar dugaan” katanya.
Nama-nama lain yang disurvei antara lain adalah Dada Rosada, Racmhat Yasin, Dedi Gumelar (Miing), Primus Yustisio, dan lain-lain.
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengucapkan terima kasih atas hasil survei LSI yang menyatakan bahwa dirinya adalah calon yang berpeluang besar menang sebagai gubernur dalam Pilgub Jabar. "Tentunya, ya saya ucapkan terima kasih kalau ada tanggapan seperti itu. Tapi pada intinya saya biasa-biasa saja karena saya juga baru baca tadi, ternyata begitu," kata Dede Yusuf, di Gedung Sate Bandung, (6/6) lalu.
Dede mengaku kaget sekaligus senang mendengar ia diunggulkan jadi Gubernur Jabar untuk periode 2013-2018 dari LSI. "Ngak menyangka hasil survei bisa seperti itu, terlebih unggul jauh dari calon gubernur lainnya. Kagetlah," ujar dia.
Dari hasil tersebut, dirinya menilai bahwa masyarakat memberikan respons positif terhadap kinerja Pemprov Jawa Barat. "Jadi kalau saya lihat se-mua tahu kalau sebuah pemerintah ada dan hadir ketika programnya berjalan, ketika pimpinannya direspons masyarakat dengan baik. "Dan untuk saya tentunya ini sebuah kebahagian tersendiri karena Pemprov Jabar sudah ada di hati masyarakat. Soal nanti gimana, nanti aja lah," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan bahwa Partai Demokrat memberikan kebebasan kepada Dede Yusuf jika terpilih untuk menentukan sendiri pendampingnya dengan pertimbangan dari Dewan Pimpinan Pusat dan Majelis Tinggi Partai Demokrat. "Kalau itu nanti kami bicarakan karena itu yang penting ada kecocokan, untuk kemudian mempunyai kredibilitas juga," kata Max Sopacua.
Hasil LSI terkait pemilihan gubernur 2013, menunjukkan Dede Yusuf unggul. Ada beberapa alasan kenapa Dede lebih unggul dibanding bakal calon (balon) gubernur lainnya seperti Ahmad Heryawan, Irianto MS Syafiuddin alias Yance, hingga Rieke 'Oneng' Dyah Pitaloka.
Pertama, Dede unggul dari semua segmen pemilih. Segmen pemilih itu mulai dari berdasarkan jenis kelamin, agama, usia, suku, hingga tingkat pendidikan penghasilan. Dari kalangan pemilih laki-laki, Dede dipilih 46,4% responden sementara oleh perempuan dipilih 36%. Setelah itu, Ahmad Heryawan dan Yance dengan raihan suara cukup kecil, tidak mencapai 10 persen dari responden. Pemilih dengan agama muslim dan non muslim juga memilih Dede dengan raihan suara masing-masing 42,3 persen dan 22,2 persen. Berdasarkan tingkat pendidikan, Dede juga unggul telak dan mendapatkan raihan suara hingga 47,2 persen. Sementara di bawahnya ada Rieke Dyah Pitaloka dan Ahmad Heryawan dengan raihan suara di bawah 21 persen.
Berdasarkan klasifikasi penda-patan responden, Dede mendapat pilihan responden hingga 63,3 persen. Di posisi berikutnya ada Ahmad Heryawan dan Yance yang raihannya di bawah 10 persen.
Demokrat akan melihat beberapa hasil lembaga survei lainnya, sebelum menentukan kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur. Apabila survei lain menunjukkan hal yang sama, tidak tertutup kemungkinan Dede Yusuf akan diusung.
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua DPR RI, DR.H. Marzuki Alie, mendoakan Dede Yusuf, mudah-mudahan di tahun depan (2013-red) sudah berubah status menjadi Gubernur Jawa Barat, kita doakan, amin,” ungkap Marzuki Alie dalam sebuah kegiatan di Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, baru- baru ini.
Ungkapan Ketua DPR RI tersebut disambut dengan tepuk tangan ribuan para pengunjung kegiatan sebagai bentuk dukungan kepada Dede Yusuf menjadi Gubernur Jawa Barat tahun 2013 mendatang.
BIOGRAFI
Dede Yusuf Macan Effendi pria lahir pada 14 September 1966 atau lebih dikenal dengan nama Dede Yusuf adalah seorang aktor Indo-nesia yang terkenal akan film-film laganya. Dia juga adalah salah seorang anggota DPR RI periode 2004-2009, dan saat ini merupakan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat periode 2008-2013.
Dede Yusuf merupakan anak kedua dari pasangan (alm) Ir. Tammy Effendi dan Rahayu Effendi. Kakaknya adalah Bob Soelaiman Effendi. Almarhum ayah Dede bekerja sebagai Direktur di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Sementara Ibunya seorang penari di Istana Bogor dan Pramugari Garuda yang beralih profesi menjadi bintang film pada awal tahun 1965. Saat Dede lahir, salah satu film Ibundanya, Macan Kemayoran menuai sukses. Sehingga ayahnya menamakan “Macan”. Agar tidak terkesan galak, kakek Dede menambahkan nama “Yusuf”.
Awalnya keluarga Dede masih menumpang di rumah sang kakek Roestam Effendi (pujangga prosa angkatan 1945). Kondisi tersebut membentuk karakter Dede menjadi agak badung dan nakal. Untuk meredam hobi berkelahinya, ayahnya mengikutkan Dede dalam kegiatan silat. Dede juga mempunyai hobi membaca komik. Hobi ini begitu mempengaruhinya sehingga Dede bercita-cita menjadi manusia super seperti Batman atau Superman dan astronot.
Berkat didikan orangtuanya Dede menjadi sosok yang mandiri. Bahkan pada usia 10 tahun Dede sudah menjalankan bisnis penyewaan komik kepada teman-teman di sekolahnya.
Sejak SMP Dede sudah mengikuti program weight training ala idolanya, Arnold Schwar-zenegger. Sehingga tubuh Dede menjadi lebih kekar dari pada teman seusianya saat itu. Dede pun tidak han-ya mempelajari silat. Berbagai jenis olah raga bela diri di cobanya, seperti Karate, Kungfu, Kempo, Jujitsu, dan Taekwondo yang telah sampai pada tingkat DAN-IV Kukkiwon (fourth Dan).
Tak hanya berlatih, Dede juga mengikuti kompetisi bela diri, mulai dari kejuaraan cabang hingga tingkat nasional dari tahun 1982 hingga 1990. Dede pernah meraih gelar Juara Nasional Taekwondo kelas ringan tahun 1984 dan kelas ringan berat 1988. Dia pun terdaftar sebagai team nasional Indonesia selama beberapa tahun berturut turut. Sampai akhirnya dia berhenti bertanding dan konsentrasi melatih murid-muridnya di DOJO / DOJANG (sebutan untuk club bela diri). Termasuk mendirikan perguruan Taekwondo seperti Sembrani Club, BRI club, SMA 6 club, Pangudi Luhur Club, dll.
Kesukaan Dede pada beladiri, membuatnya berkeinginan menjadi bintang laga seperti Bruce Lee atau Chuck Norris. Dede pun rela mengikuti berbagai macam casting. Dia juga sering menjadi pemain figuran yang mendampingi bintang laga kala itu seperti Barry Prima, George Rudy, dan Advent Bangun. Dede juga menerima tawaran sebagai model di majalah-majalah ibukota. Dengan tekad untuk memasuki dunia showbiz sepenuhnya, Dede rela meninggalkan kuliah pada tahun keempatnya di Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti.
Setelah meninggalnya sang ayah di penghujung tahun 1993, peran Dede berubah dari drama menjadi action. Serial action yang pernah dibintangi Dede adalah Jalan Makin Membara yang masuk nominasi Award Televisi. Dede juga membintangi dan menyutra-darai film Reinkarnasi (2000) yang berhasil meraih pernghargaan sebagai Film Laga Terpuji Festival Film Bandung 2000. Selain dikenal sebagai aktor, mantan foto model ini juga dikenal sebagai presenter, produser dan sutradara handal. Bahkan Piala Vidia Madya-FFI 1994 pernah dikoleksinya dari cerita serial Sepeda Anak Pak Uztad yang disutradarainya.
Dede menikah dengan Ir.Sendy Ramania Wurandani tahun 1999, setelah berpacaran selama 7 tahun. Mereka berkenalan saat Dede menjadi pelatih Tae Kwon Do di SMA Tarakanita. Saat itu Sendy menjadi seorang Mayorette/ Field commander dari Drum Band Tarakanita. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang anak, Alifiya Arkana Paramita (Lifi) dan Kaneishia Lathifa Zahra Neishia). Tim R