Awali Aksi May Day di Gedung Sate
Bandung, INA-INA
Bandung, INA-INA
Eks karyawan Hotel Aquila curhat di Gedung Sate dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.Minggu. (1/5). Mereka yang tergabung dalam SPM Hotel Grand Aquila Bandung (HGAB) kembali menyuarakan PHK sepihak yang dilakukan pihak hotel pada lebih dari 100 karyawannya.
Medi, perwakilan SPM HGAB, mengatakan cerita kasus Hotel Aquila tidak pernah berhenti sampai hari ini. "Proses perjuangan hampir tiga tahun para pekerja belum berakhir. Kasus ini begitu gamblang dan jelas tidak bisa diselesaikan melalui peranan pemerintah," kata Medi dalam orasinya.
Mewakili rekan-rekannya, Medi mendesak Pemkot Bandung untuk segera menuntaskan kasus yang terjadi di Hotel Aquila. "Tuntaskan sekarang juga," tegasnya.
SPM HGAB sendiri bergabung bersama Front Perjuangan Rakyat (FPR) dalam melakukan aksinya. Total sekitar 100 orang hadir dalam peringatan Hari Buruh. Mereka jadi pembuka aksi yang dimulai sekitar pukul 10.20 WIB dan pukul 10.45 WIB, massa membubarkan diri.
Sementara, aksi dilanjutkan massa dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi). Massa berkaos merah datang dengan jumlah sekitar 500 orang. Mereka menampilkan aksi teatrikal di mana satu orang menggigit rekan-rekannya yang lain.
Hal itu sebagai bentuk sindiran di mana pengusaha selalu menindas kaum buruh. Sementara, sebagian lainnya terus berorasi menolak pemberangusan serikat pekerja, tolak PHK massal, dan berbagai tuntutan lainnya. Massa Kasbi membawa poster, di antaranya bertuliskan 'Hapus Sistem Kerja Kontrak dan Out Sourching', 'Hentikan PHK Massal', dan 'Lawan Union Busting'. ***Tim R
Medi, perwakilan SPM HGAB, mengatakan cerita kasus Hotel Aquila tidak pernah berhenti sampai hari ini. "Proses perjuangan hampir tiga tahun para pekerja belum berakhir. Kasus ini begitu gamblang dan jelas tidak bisa diselesaikan melalui peranan pemerintah," kata Medi dalam orasinya.
Mewakili rekan-rekannya, Medi mendesak Pemkot Bandung untuk segera menuntaskan kasus yang terjadi di Hotel Aquila. "Tuntaskan sekarang juga," tegasnya.
SPM HGAB sendiri bergabung bersama Front Perjuangan Rakyat (FPR) dalam melakukan aksinya. Total sekitar 100 orang hadir dalam peringatan Hari Buruh. Mereka jadi pembuka aksi yang dimulai sekitar pukul 10.20 WIB dan pukul 10.45 WIB, massa membubarkan diri.
Sementara, aksi dilanjutkan massa dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi). Massa berkaos merah datang dengan jumlah sekitar 500 orang. Mereka menampilkan aksi teatrikal di mana satu orang menggigit rekan-rekannya yang lain.
Hal itu sebagai bentuk sindiran di mana pengusaha selalu menindas kaum buruh. Sementara, sebagian lainnya terus berorasi menolak pemberangusan serikat pekerja, tolak PHK massal, dan berbagai tuntutan lainnya. Massa Kasbi membawa poster, di antaranya bertuliskan 'Hapus Sistem Kerja Kontrak dan Out Sourching', 'Hentikan PHK Massal', dan 'Lawan Union Busting'. ***Tim R
0 komentar:
Post a Comment