15 August 2010

Pemerhati Masyarakat, Deni Sonjaya, SH :

“Perlunya Peraturan Pemerintah Mengenai Eks Tanah Adat”

             Bandung, INA-INA.
            HAK seorang warga negara yang memiliki bidang tanah tetapi bidang tanah tersebut masih berstatus Eks adat perlu mendapat perlindungan hukum dari Pemerintah yang mengaturnya, hal tersebut tentunya harus dilengkapi dengan data-data pendukung yang akurat sebagai salah satu upaya dalam menentukan penelitian dari pihak Pemerintah itu sendiri, sebagai contoh: seseorang yang merasa memiliki sebidang tanah dengan bukti kepemilikan Sertifikat pasti akan mempertahankan hak miliknya, manakala ada pihak-pihak lain yang mengusik atas kepemilikannya tersebut oleh pihak-pihak lain/ bahkan dari lingkungan keluargannya sendiri.
           Dalam tatanan kehidupan masyarakat, kepemilikan atas bidang tanah yang masih berstatus eks adat sering terjadi permasalahan, umumnya hal itu terjadi karena yang disebabkan oleh adanya data pendukung dari masing-masing pihak yang menurutnya memiliki kekuatan, karena masing-masing pihak memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan dan memilikinya. Namun pada kenyataanya untuk menyeleksi hal itu Pemerintah dalam melaksanakannya pekerjaan tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang mudah, karena untuk menentukan hal tersebut harus dilengkapi dengan payung hukum yang jelas dan dilaksanakan oleh tenaga Akhli yang proposional.
          Sementara saat ini payung hukum yang ada hanya bagaimana tata cara pendaftaran hak bahwa bidang tanah tersebut ketika akan disertifikatkan, adapun mengenai bagaimana tata cara transaksi peralihan hak atas tanah yang masih berstatus Eks tanah adat tidak ada suatu peraturan yang baku dan dibenarkan oleh suatu aturan yang dapat diperta-nggungjawabkan secara hukum. Sementara munculnya suatu permasalahan selalu dipicu oleh ada-nya data-data yang masih menggunakan data-data lama, seperti istilah-istilah perpajakan masa lalu yang di buat olah Kantor Dinas Luar (KDL) yang diantaranya Yaitu : Kohir, Persil Blok, Kikitir dsb. Sementara keberadaan dokumen tersebut harus diadakan suatu penelitian yang bersifat khusus oleh Aparatur lembaga yang membidanginya atau aparat hukum yang handal, dan untuk hal itu Pemerintah dituntut untuk kerja keras dalam menyelesaikannya karena hal demikian tidak semudah membalikan telapak tangan, sehingga sering terjadi menimbulkan korban yang ujung-ujungnya timbul konflik yang berkepanjangan dan berlanjut ke Pengadilan.
        Menyikapi permasalahan tersebut diatas, menggugah seorang Pemerhati masyarakat Deni Sonjaya, SH dirinya sudah sering menjadi penengah dalam menyelesaikan Konflik tanah yang masih berstatus eks adat, bahkan dirinya sering dimintai pendapatnya oleh pihak yang merasa bermasalah atas hal ini bahkan sering pula dimintai keterangannya sebagai saksi dalam suatu perkara baik di Pengadilan, Kepolisian maupun oleh para penegak hukum lainnya.
Umumnya kasus tersebut sering muncul karena mungkin adanya kesalahan data yang dipicu oleh ada-nya surat-surat ganda yang antara lain adanya sertifikat ganda, nomor Kohir sama tetapi namanya berbeda atau juga karena data silsilah keturunan Akhli Waris yang tidak sesuai dengan faktanya.
         Selain itu, kata Deni yang tak kalah penting dari masalah kepemilikan tanah eks adat seharusnya mengacu kepada benar dan tidaknya dalam hak pewarisan dari silsilah keluarga dimana susunan keluarga (Pewaris) tersebut disahkan (diakui) oleh lembaga /instansi yang mena-nganinnya. Kenapa hak waris menjadi tolok ukur dalam sengketa tanah ? Sebab menurut Deni punya landasan yang kuat dan diatur oleh agama, bisa atau tidaknya seseorang memili-ki bidang tanah eks adat berdasarkan susunan Akhli Waris yang benar.
        Pembahasan dalam permasalahan hukum pertanahan dirinya selalu berpedoman pada peraturan dan perundangan yang berlaku dan mengacu kepada Azaz praduga tak bersalah serta mengupayakan antara pihak-pihak yang bertikai untuk bisa saling memahami dan mengakui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pihak berdasarkan fakta dan data pendukung yang diajukannya, hal tersebut sebagai salah satu bahasan dipengadilan maupun diluar pengadilan. Biasannya kasus tanah eks adat tidak tertlepas dari masing-masing lembaga yang ada saat ini, yaitu : Kantor Pertanahan (BPN), Kecamatan, Kelurahan, Pajak (PBB), Polisi, Jaksa dan Lawyer, dari kesemua unsur tersebut diharapkan bisa menghasilkan suatu pemahaman yang sama dalam mengeluarkan keputusan dan kebijakan yang bisa diakui secara hukum dan untuk hal ini saya belum melihat adanya tanda-tanda yang menuju kearah itu dan yang ada hanya berbicara hukum dan hukum saja sementara acuan dan peraturannya tidak begitu jelas dan apabila tanda-tanda kearah perbaikan/ penyempurnaan tersebut sudah ada, maka saya berharap bahwa penanganan masalah hukum pertanahan harus disesuaikan dengan karakteristik dari daerah itu sendiri sehingga dalam penanganan tersebut di sesuaikan dengan buku pedoman atau petunjuk teknis yang telah disesuaikannya baik mengenai bagaimana tatacara untuk melakukan transaksi peralihan atas hak tanah pendaftaran hak termasuk urusan sengketannya, jangan seperti sekarang penyelesaian masalah di daerah perkotaan disamakan dengan didaerah pedesaan.
             Menyikapi permasalahan tersebut diatas, Deni punya pemikiran sebagai berikut bahwa yang harus disikapi oleh Pemerintah, yaitu bahwa keberadaan Buku Letter C, Letter B dan produk-produk lain yang di keluarkan oleh Kantor Pajak (KDL) ketika itu yang sekarang ini berada Kantor Kelurahan atau Kecamatan, perlu di ditinjau kembali keberada-annya agar pengelolannya dapat terkontrol dengan baik, selain itu pula perlu peningkatan SDM yang membidangi pelayanan pertanahan baik dikecamatan maupun dikelurahan melalui pendidikan khusus yang mengarah kepada profesiaonalme sebagai pemangku jabatan yang ber-sifat khusus (akhli) dan yang lebih penting dari itu semua apabila buku-buku lama (Letter C, Letter B dan istilah-istilah eks pajak tersebut) masih diperlukan, maka sebaiknya pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang pengelolaan buku tersebut agar sipengelola tidak bingung atau tidak salah kaprah dan terjebak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga pihak kelurahan, kecamatan tidak selalu jadi bemper institusi, apabila terjadi sengketa.
             Sebagai abdi negara dan sebagai pemerhati sosial dirinya dalam men-yelesaikan konflik tanah eks adat tersebut selalu berupaya untuk tidak merasa terbebani oleh siapapun, ia tetap akan memegang teguh pada suatu keadilan dengan mekanisme yang ada, karena seberat apapun masalah tersebut setidaknya harus ada upaya untuk penyelesaian, dan kita jangan sekali-kali menyimpang dari niat yang tulus, serta harus menpunyai komitmen jihad yang kuat agar kita mendapat ridho dan keberkahan dari ALLOH SWT Amin.
             Disela-sela akhir pembicaraannya dengan Indonesia-Indonesia Deni berharap kepada para pejabat institusi / lembaga hukum yang membidangi masalah ini agar senantiasa berupaya untuk menuju pada arah perbaikan dan penyempurnaan sistem sehingga yang selama ini banyak terdengar menyalahkan institusi Kelurahan dan Kecamatan maka hal itu tidak akan terdengar lagi dan pada kesempatan inipun Deni berpesan dan menghimbau kepada warga masyarakat, apabila ingin membeli sebidang tanah atau rumah, belilah tanah yang sudah memiliki kekuatan hukum (Sertifikat), atau setidaknya berkoordinasi terle-bih dahulu oleh pihak kelurahan atau kecamatan setempat dan hal ini sangat membantu bagi sicalon pembeli sehingga perlakuan tersebut menurut hukum bisa dikatagorikan sebagai pembeli yang beritikad baik serta berfungsi pula sebagai salah satu upaya untuk menghindari terjadinya konflik dikemudian hari. Edwandi
Share:

Ketua DPD APERSI Jabar, Dra.Hj. Ainoor Kardiman :

“Iklim Usaha Perumahan Di Jabar Belum Begitu Optimal”

          Bandung, INA-INA
          DEWAN Pengurus Daerah Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPD APERSI) Provinsi Jawa Barat berdiri sejak tahun 1998, dalam perkembangannya mengalami pasang surut. Namun demikian, eksistensi pengembangan anggota APERSI dalam memberikan partisipasi pada pembangunan perumahan dan permukiman, khususnya RS dan RSH bagi masyarakat berpenghasilan meneng-ah dan rendah (MBM/MBR) setiap tahun terus meningkat. Bahwa partisipasi tersebut dapat terwujud berkat kebijakan pemerintah yang konsisiten, serta dukungan seluruh stakeholder di bidang perumahan dan permukiman, sehingga proble-matika yang terjadi dapat dicarikan solusi secara bersama-sama. Hal tersebut dikatakan Ketua DPD APERSI Jawa Barat, Dra. Hj. Ainoor Kardiman yang didampingi oleh Bendahara DPD APERSI Jabar Dra. Rahayu, ketika ditemui Indonesia-Indonesia, di Sekretariat DPD APERSI Jabar, Jalan Parakan Ayu II No. 5 Bandung, (13/7) lalu.
          Lebih lanjut Hj. Ainoor menerangkan bahwa memasuki tahun 2010, iklim usaha pembangunan perumahan dan permukiman di wilayah Jawa Barat, belum begitu optimal, sehingga masih terjadi baclog dalam penyediaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, hal ini disebabkan antara lain, karena daya beli masyarakat yang masih rendah, hambatan lainnya masih seputar peijinan dimana pelayanan satu atap yang berprinsip mudah, cepat dan murah belum dapat sepenuhnya direalisasikan untuk semua daerah kabupaten dan kota se-provinsi Jawa Barat, sedangkan per-masalahan listrik belum adanya sosialisasi mengenai juklak, juknis, biaya serta waktu penyelesaiannya, namun demikian tetap dirasakan kepedulian pemerintah terhadap pembangunan perumahan RsH dengan memberikan bantuan-bantu-an berupa bantuan sarana dan prasa-rana bagi pengembang yang memba-ngun perumahan sederhana, sehingga diharapkan harga rumah tidak melonjak naik walaupun harga bahan bangunan naik. Karena bantuan dan dukungan dari pemerintah selama ini sangat dirasakan peng-aruhnya bagi seluruh pengembang yang membangun perumahan RsH di wilayah Jawa Barat, maka masih sangat di harapkan bantuan, duku-ngan dan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada pembangunan perumahan khususnya RsH dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang,” ujar Hj. Ainor.
          Hj. Ainor menambahkan bahwa anggota DPD APERSI Jabar mengalami peningkatan, yang sebe-lumnya hanya berjumlah 120 peng-embang, sekarang sudah mencapai 200 pengembang. DPD APERSI Jabar hingga Juli, telah membangun sekitar 9.000 unit RSH dari target 18.000 unit yang dicanangkan pada 2010.
         Sementara itu, Bendahara DPD APERSI Jabar Dra. Rahayu mengungkapkan bahwa DPD APERSI Jabar akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) Ke-III. Sebagai wujud dina-mika perkembangan sebuah organi-sasi, maka pada setiap menutup akhir masa bakti, dilakukan kegiatan permusyawaratan yang merupakan ajang bagi pengurus yang akan me-ngakhiri masa baktinya untuk memberikan laporan pertanggungjawabannya selama melaksanakan tugas-nya sebagai pengurus DPD.
         Rahayu menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan ketentuan anggaran dasar APERSI, musyawarah daerah merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi ditingkat daerah masing-masing dan diadakan sekali 3 tahun, dewan wewenang menetapkan program umum organisasi di daerah, menetetpakna rencana kerja daerah tiga tahunan sebagai penjabaran program umum nasional organisasi, menilai laporan pertanggungjawaban DPD, menerima pengunduran diri DPD serta memilih dan menetapkan DPD masa bakti berikut, menetapkan keputusan-keputusan lainnya yang dianggap perlu sebagai pelaksanaan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan Munas, peraturan organisai, keputusan DPP.
           Rahayu juga mengatakan bahwa MUSDA Ke-III DPD APERSI Jawa Barat, sarat dimuati dengan pesan-pesan perjuangan untuk tetap menjaga agar pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman tetap dapat berjalan dengan cepat, sehingga dapat meng-urangi backlog (kesenjangan) penyediaan kebutuhan rumah bagi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah. Oleh Karena itu, DPD APERSI Provinsi Jawa Barat, terus mendorong peran serta Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Se- Jawa Barat dalam rangka melaksanakan hak kewajiban pemerintah daerah dalam menyediakan pasokan rumah bagi rakyat sesuai dengan amanah PP No. 38 Tahun 2007.
         Dra. Rahayu menyatakan bahwa Musda Ke-III Apersi Jabar akan diselenggarakan pada tanggal 29 September 2010, bertempat di Hotel Horison Bandung. Penyelenggaran MUSDA ini, untuk melakukan penyesuaian pola gerak dan langkah organisasi dengan kebijakan baru pemerintah dalam pembangunan perumahan rakyat, memberikan arah kepada pengembang ang-gotanya dalam melaksanakan peran serta pada pembangunan perumahan rakyat sesuai kebijakan Pemerintah, dan sebagai pemenuhan terhadap konstitusi organisasi. MUSDA Ke III APERSI Jabar ini, dengan tema pokok : Optimalisasi kemitraan APERSI Jabar dengan seluruh stake-holders dalam rangka percepatan pembangunan RSH yang ramah lingkungan, sedangkan sub temanya yaitu APERSI Jawa Barat mendukung maksimalisasi peran Pemerintah Daerah dalam pencapaian target pembangunan perumahan RsH di wilayah Jawa Barat.
         Menurut Dra. Rahayu, untuk memperkaya masukan dalam kerangka penyusunan program kerja maupun pembekalan kepada para pengembang, maka dalam kesempatan Musda tersebut, diselenggarakan pula diskusi panel dengan meng-hadirkan pembicara/nara sumber yaitu Menteri Perumahan Rakyat, dengan topik pembahasan tentang Target Pembangunan perumahan rakyat pada RPJM 2010 2015, dan kebijakan pembiayaan perumahan rakyat melalui fasilitas likuiditas. Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan topic pembahasan tentang, Kebijakan Pemda Provinsi Jawa Barat dalam memberikan kemudahan guna mendorong partisipasi pengembang untuk merealisasikan target pemba-ngunan perumahan rakyat di Jawa Barat. General Manager PLN Regional Jawa Barat dan Banten, dengan topic bahasan tentang dukungan pa-sokan listrik yang mudah, cepat dan murah dalam mendukung percepatan pembangunan perumahan rakyat di Jawa Barat, dan Direktur Utama PT. BANK BTN (Persero), dengan topic bahasan tentang pengenalan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema fasilitas likuiditas (FL).  M. Edwandi
Share:

24 July 2010

TABLOID INDONESIA-INDONESIA: Anggota DPR Sering Bolos Sebaiknya Diganti

TABLOID INDONESIA-INDONESIA: Anggota DPR Sering Bolos Sebaiknya Diganti: " Jakarta , INA-INA. Anggota DPR yang sering bolos sebaiknya diganti. Bagaimana tahu perkembangan persoalan, jika anggota D..."
Share:

Anggota DPR Sering Bolos Sebaiknya Diganti

         Jakarta , INA-INA.
        Anggota DPR yang sering  bolos sebaiknya diganti. Bagaimana tahu perkembangan persoalan, jika
anggota DPR tidak hadir atau sering membolos, dan bagaimana bisa mengkritisi persoalan, bagaimana bisa memberikan argumen yang baik pada pembahasan rancangan undang-undang. Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo  seusai diskusi di Jakarta, Sabtu.
         Menurut Bambang, sanksi terhadap anggota DPR yang sering membolos sebaiknya diusulkan pimpinan DPR kepada partainya masing-masing untuk diadakan pergantian antar waktu agar memberikan efek jera. "Jika sanksinya berupa pemotongan gaji dan insentif saya kira belum memberikan efek jera.
          Lebih lanjut Bambang mengatakan bahwa usulan agar dilakukan pergantian antar waktu (PAW) disampaikan pimpinan DPR setelah anggota DPR yang bersangkutan diberikan peringatan hingga tiga kali agar tidak sering membolos. Namun setelah diberikan tiga kali peringatan masih sering membolos, sebaiknya pimpinan DPR mengusulkan kepada partainya masing-masing untuk dilakukan pergantian antar waktu (PAW).
"Jika ada anggota DPR yang di-PAW karena sering membolos akan memberikan efek jera bagi anggota DPR lainnya, baik dari fraksi yang bersangkutan maupun dari fraksi lain," kata Bambang.
         Masih menurut Bambang, usulan yang disampaikan Badan Kehormatan DPR akan anggota DPR yang sering membolos dilakukan pemotongan gaji, gagasan tersebut sudah cukup baik.
        Anggota DPR bekerja, kata dia, digaji oleh rakyat yang dikelola negara. Usulan pemotongan gaji hingga 60 persen terhadap anggota DPR yang sering membolos masih ringan dan belum memberikan efek jera.
         Karena anggota DPR periode 2010-2015 yang dipilih secara langsung, katan Bambang, secara ekonomi umumnya sudah mapan sehingga jika dilakukan pemotongan gaji hingga 60 persen, belum efektif dalam mengatasi persoalan.
         Bambang juga mengusulkan, untuk mengetahui seorang anggota DPR hadir atau tidak di gedung DPR, pada rapat-rapat di fraksi, komisi, dan rapat paripurna, serta rapat di alat kelengkapan lainnya, sebaiknya diberlakukan sistem absensi sidik jari.
Dengan mengunakan absensi sidik jari, maka absensinya harus menggunakan sidik jarinya sendiri tidak bisa diwakili orang lain.
         Menurut dia, sistem absensi di DPR selama ini masih model lama yakni menggunakan tandatangan, sehingga bisa ditandatangani oleh orang lain.Tim R
Share:

10 July 2010

Presiden SBY Minta Aparat Tindak Perusak Moral

         Jakarta, INA-INA.
         Aparat penegak hukum diminta bertindak jika ada perbuatan tidak terpuji, merusak nilai-nilai moral, agama dan kesusilaan serta melanggar hukum. Tragedi akhlak yang melanda sebagian dari masyarakat kita, seperti perilaku yang sangat menyimpang dan menodai nilai-nilai agama dan kesusilaan," hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan mengajak para orangtua benar-benar membimbing putra putrinya dengan akhlak yang baik.
        Presiden SBY menyampaikan hal tersebut saat menghadiri peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW tahun 1431 Hijriyah. Hadir pada acara tersebut Menteri Agama Suryadharma Ali dan sejumlah menteri kabinet serta para Duta Besar negara sahabat dan Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur, Imam Suprayogo, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/7/2010) malam.
       Menurut SBY, manakala perbuatan tidak terpuji tersebut, merusak nilai-nilai moral, agama dan kesusilaan juga melanggar hukum dan ketentuan perundang-undangan. Itulah  saya berharap aparat penegak hukum dapat menjalankan tugasnya secara tegas dan penuh tanggung jawab. "Presiden SBY tidak merujuk kasus tertentu yang dianggapnya melanggar norma agama dan kesusilaan, tata nilai dan budaya yang luhur dari peradaban Islam harus terus diwariskan dan dikembangkan. Nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran agama dan norma-norma kehidupan bangsa yang mulia harus dijauhi," katanya.
      SBY berharap kepada para guru, agar dapat mendidik murid-muridnya dengan norma dan nilai serta budi pekerti yang luhur. "Kepada para ulama dan pemimpin benar-benar mengarahkan umatnya agama dengan moral dan ahlak yang baik. "Jangan biarkan perilaku buruk dan merusak nilai-nilai agama, moral dan akhlak terus berkembang di tengah masyarakat kita." Tim R
Share:

07 July 2010

Ketua Paguyuban Kades & Perangkat Desa Wahyu Manunggal Kab. Cilacap, Ahamad Khozan S.Ip

            Siap Kerahkan Kades dan Perangkat Desa Ke Gedung DPR RI
             Cilacap, INA-INA.
             PADA rapat koordinasi antar pengurus Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa “Wahyu Manunggal” Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, selaku Ketua, Ahmad Khozan Sip., menyatakan, “Sikap Wahyu Manunggal tidak akan berbicara terlebih dahulu tentang program-program yang ditawarkan sama Parade Nusantara sebelum Parade Nusantara memenuhi janjinya akan mengegolkan RUU tentang desa untuk di sahkan menjadi Undang-undang tentang Desa,” elas Khozan Kades Salebu Kec. Majenang dibalai desa Kubangkangkung belum lama ini.
            Khozan mengatakan,“ Pada prinsipnya Wahyu Manunggal siap mengerahkan anggotanya para kepala desa dan perangkat desa sebanyak-banyaknya manakala RUU tentang Desa tidak di sahkan menjadi UU tentang Desa. “ Cilacap akan datang dengan beribu ribu kades dan perangkat desa ke gedung DPR RI jakarta untuk bergabung dengan rekan-rekan lain se Indonesia dalam menyuarakan aspirasi agar RUU tersebut segera di tetapkan menjadi Undang-undang tentang desa” tegas Khozan.
              Menurut Khozan, Pengaturan tentang desa saat ini terdapat dalam Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Namun dalam pelaksanaan selama beberapa tahun ini ternyata muncul beberapa lapis permasalahan. Pertama, UU No 32 Tahun 2004 belum secara jelas mengatur tata kewenangan antara Pemerintah, Pemerintah daerah dan Desa. “ Berdasarkan prinsip desentralisasi dan otonomi luas yang dianut oleh UU No. 32/2004, pemerintah hanya menjalankan lima kewenangan, dan diluar lima kewenangan itu menjadi kewenangan daerah. “ ujar Khozan. selengkapnya............
Share:

06 July 2010

Plt Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji : Pendidikan Sebagai Dasar Membentuk Karakter

             Cilacap, INA-INA.
            ANAK adalah harapan Bangsa untuk itu maju dan tidaknya suatu Nega-ra tergantung bagimana Bangsa dan Negara ini di kelola secara benar. Pendidikan adalah sebagai modal dasar utama dalam membentuk sifat karakter dan kepriba-dian anak, pendidikan dapat men-jadikan seseorang anak menjadi Beriman, Taqwa, Cerdas, Terampil, dan sehat,” ujar Tatto Suwarto Pamuji, Plt. Bupati Kabupaten Cilacap pada acara HUT IGTKI PGRI ke-60 se-Indonesia di Pendopo Wikayakusuma Cila-cap belum lama ini.
            Dikatakan Tatto, “apalah arti-nya kita mempunyai kepandaian serta harta yang banyak tetapi akhlak kita tidak beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, “lanjut Tatto.
            Acara yang dihadiri guru ter-sebut, diisi pula dengan pemberi-an bantuan pribadi Plt Bupati berupa uang sebesar Rp 5 juta bagi kepentingan pengembangan pembangunan pendidikan di Kabupaten Cilacap. Rudi.
Share:

Ka Disdikpora Kab.Cilacap, Drs.Sutanto, M.M.Pd., :

            Urgent Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Berbangsa dan Bernegara

             Cilacap, INA-INA.
           “ PANCASILA bukan masalah yang baru buat bangsa Indonesia dan saat Indonesia merdeka bangsa ini telah memilih Panca-sila sebagai dasar Negara. Dan Pan-casila menjadi sumber nilai funda-mental, pendorong bangsa untuk menuju cita-cita luhur kemerdekaan bangsa Indonesia, Ibarat sebuah rumah maka pancasila sebagai pondasi dasar dalam kerangka Dasar sebuah rumah yang sedang dibangun lebih lanjut sutanto mengatakan “ benar apa yang dikatakan Ir. Soekarno “ pada tanggal 1 Juni 1945 sudah sangat jelas dan tegas bahwa pancasila adalah Dasar negara sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia” ujar Drs. Sutanto,M.M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan OLahraga Kab. Cilacap pada saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional “Kilas Balik Perjuangan The Founding Father”, yang diselenggarakan Taruna Merah Putih Kab. Cilacap di Gedung Pemu-da Bercahaya Cilacap, beberapa waktu lalu. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah guru dan pelajar se- Kab. Cilacap. selengkapnya......................
Share:

Ketua DPC Taruna Merah Putih Kab. Cilacap, Abas Rosyadi S.Ip., :

Kembalikan Bangsa Ini Pada Cita-cita Kemerdekaan

           Cilacap INA-INA.
          REVOLUSI adalah satu kalimat yang tak terpisahkan oleh para leluhur kita dalam berjuang membebaskan negeri dari kolonialisme. Kata-kata yang membakar patriotism negeri ini selalu bergema diseluruh pelosok negeri. Seiring perjalanan waktu yang terus berjalan kalimat tersebut menjadi fosil purbakala yang terlantar tanpa museum di maind set generasi Muda kekinian, hal ini tentunya merupakan babak baru yang memperihatinkan karena “JAS MERAH “ Jangan sekali kali meninggalkan sejarah yang di sampaikan Bung Karno “ dalam era globalisasi seperti sekarang ini sudah mulai ditanggalkan dalam maindset generasi muda saat ini.” Tegas Abas Rosyid S.Ip., Ketua DPC Taruna Merah Putih Kab. Cilacap pada Seminar Nasional “Kilas Balik Perjuangan Founding Father” di Cilacap, belum lama ini. selengkapnya...........
Share:

Ketua DPRD Kab.Cilacap, H.Fran Lukman S.Sos

Seimbangkan Antara UU Wajib Belajar dan Bekerja

          Cilacap, INA-INA.
          TEPUK tangan serta sorak sorai para penonton menan-dai pertandingan persahabatan antara keluarga besar DPRD dan jajaran Polres Kabupaten Cilacap di Stadion Wijayakusuma Gumilir Cilacap, beberapa waktu lalu.
          Diantara para pemain, hadir pula Ketua DPRD Cilacap H. Fran Lukman S.sos., yang dalam pertandingan tersebut harus berhadapan dengan Kapolres Cilacap. Pada babak pertama pasangan Ketua DPRD memenangkan pertandingan dengan perolehan angka 21-18 dan dilanjutkan pada babak ke dua yang dikahiri kemenangan tipis pasangan Ketua DPRD 21-20,” Saya dari sejak kecil sudah hobby dengan olahraga bulu tangkis atau badminton soalnya olahraga ini murah dan merakyat,” ungkap Fran.
          Terkait konsep program pemerintah daerah dalam hal ini DPRD Kab. Cilacap yang sedang dilaksanakan, Fran menerangkan, Kabupaten Cilacap adalah pelopor SPP gratis, dan berobat gratis dan sebelumnya pemerintah pula telah mencanangkan UU Wajib Belajar dan UU Wajib Bekerja. Bila UU Wajib Bekerja ini, diterapkan maksimalnya dapat mengurangi angka peng-angguran terutama di Kab. Cilacap. Oleh karena itu, pemerintah harus mempunyai keseimbangan dalam pelaksanaan UU Wajib Belajar dan UU Wajib Bekerja,” jelas Fran.
Rudi
Share:

Sindy Syakir S.Ip M.Si Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Cilacap

Semenjak Kecil Bercita-Cita Jadi Presiden RI
        Cilacap, INA-INA.
       SINDY SYAKIR SIP MSi pria kelahiran sampang 1980,saat di temui di kantor kerjanya begitu ramah menemui Indonesia Indonesia dengan senyuman tutur sapa lalu mempersilahkan Indenesia Indonesai untuk masuk kedalam ruangan kerjanya.
        Pria yang tidak pernah mengira akan menjadi wakil ketua Badan kehormatan DPRD Cilacap. semenjak kecil jika ditanya sama orang orang di sekilingnya kalau besar SINDI ingin menjadi apa ? dia Selau Menjawab dengan lantan saya Ingin jadi PRESIDEN RI begitu ungkap sindi sewaktu kecil. “tuturnya kepada Indonesia-Indoensia” cita cita yang luhur dan mulai yang terucap dari SindY kecil yang sering di lontarkan kepada orang orang yang selalu menanyakan kepada-nya.orang -orang yang menanyakan selalu berbalik menasehati sindi kalau mau jadi presiden ? Sindi Harus Makan yang banyak biar sehat dan pidatonya kuat “ tutur Sindi sambil tersenyum.  selengkapnya.................
Share:

29 June 2010

Tina Astari Ketemu Calon Suami di Organisasi

selengkapnya...........
Share:

Ariel Sudah Tanda Tangani BAP

 
Share:

Permintaan Ariel ke Luna Maya

Pagi buta, Luna Maya sudah mendatangi Mabes Polri. Luna mendatangi Mabes Polri sekitar pukul 05.30 WIB. Konon, kehadiran artis cantik itu untuk menjalani pemeriksaan.
Tapi, Luna tak mau membuang kesempatan. Dia menggunakan momen itu untuk mengunjungi Ariel yang sedang mendekam di tahanan Mabes.
Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Ariel dan Luna Maya, Boy Afrian Bondjol. Pengacara muda ini mengatakan Luna sedang menunggu kesempatan untuk menjenguk kekasihnya itu.
Dia tak lihat apakah yang dibawa Luna untuk pria yang dicintainya tersebut. Tetapi, Boy melanjutkan Ariel sempat mengajukan permintaan kepada Luna Maya.
"Dia nggak minta macam-macam. Dia minta didoakan saja. Dia minta ke Luna," kata Boy Afrian saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 28 Juni 2010.
Kasus video porno yang sedang membelit pria asal Bandung tersebut memang sangat menyita perhatian. Dan kasus itu pula telah membawa perubahan drastis dalam hidup Ariel. Jika biasanya dia dielu-elukan oleh para penggemar setianya. Kini, situasi yang berbeda didapat oleh pria tersebut. Tak ada lagi pujian yang diterima Ariel. Justru sebaliknya, pria berzodiak Virgo ini harus menerima hujatan, kata-kata pedas yang mungkin membuatnya sakit hati.
Dan Boy Afrian memaparkan situasi sulit yang kini sedang dirasakan Ariel membuat pria itu mengalami tekanan. Dan di sinilah peran Luna Maya sangat dibutuhkan pria tersebut sebagai seorang kekasih. "Ariel butuh dukungan moril saat ini," ucapnya lagi. (umi,
VIVAnews )
Share:

28 June 2010

KPK Tetapkan Mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Sebagai Tersangka

 Dalam pengembangan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait dengan renovasi gedung kantor, wisma Duta Besar, Wisma DCM, dan rumah-rumah dinas KBRI di Singapura tahun 2003 sampai dengan 2004, pada hari ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan SP (Mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri) sebagai tersangka.
      Berdasarkan hasil penyidikan dan fakta persidangan, ditemukan bahwa saat menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri, SP diduga telah melakukan permintaan dan penerimaan sejumlah uang terkait dengan usulan ABT yang akan digunakan untuk renovasi gedung kantor, wisma Duta Besar, Wisma DCM, dan rumah-rumah dinas KBRI di Singapura tahun 2003 sampai dengan 2004.
        Tersangka SP disangkakan melanggar Pasal 12 huruf e dan atau Pasal 12 huruf b dan atau Pasal 5 ayat (2) dan atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
        Sebelumnya, dalam kasus ini, KPK telah menetapkan tersangka atas nama MSH (Mantan Duta Besar RI untuk Singapura) dan E (Mantan Bendaharawan/Kepala Bagian TU KBRI Singapura).

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Johan Budi SP
Hubungan Masyarakat
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jl H Rasuna Said Kav. C-1- Jakarta Selatan
Telepon: (021) 25578300

Share:

Adul Abdul Latief : "Tiap Malam Ronda, Buat Momongan"

Menikah, Dapat Kado Kambing

         Komedian bertubuh mungil, Adul Abdul Latief (27) menggelar acara resepsi pernikahannya pada hari Minggu ( 27/6/2010 ) ini, di gedung HC, jalan Saco Ragunan, Jakarta Selatan.
          Di hari bahagianya ini, Adul menerima hadiah berupa seekor kambing dari teman-temannya di acara Wara-Wiri. Sontak saja, hadiah ini membuatnya semakin berseri-seri. Pernikahan antara Adul dan istrinya Azilia Nur Fatma (20) ini, mengusung konsep Betawi.
          Sebelumnya, pada 6 Juni 2010 lalu keduanya telah melangsungkan akad nikah. Pasangan Komeng dalam acara Wara-Wiri ini mengaku memang sengaja tidak mengundang media saat acara akad nikahnya. Sebab, ia ingin agar acara tersebut berlangsung sakral.
         "Akadnya berjalan lancar. Memang enggak dikasih tahu karena itu ekslusif buat acara Adul sendiri," ujar Adul, Jakarta, hari ini.
          Lalu, bagaimana perasaan Adul setelah menikah? "Tiap malam ronda, buat momongan. Jadi suami harus lebih bertanggungjawab lagi, karena nambah keluarga. Urusan momongan hajar bleh," kata Adul sambil tertawa.
Share:

26 June 2010

Pelaksanaan Pembangunan SUS Gedebage Mengalami Kemajuan

             Bandung, INa-INA.
         Pembangunan Stadion Utama Sepakbola Gedebage, sampai dengan 20 Juni 2010 telah mencapai 1,6928% atau lebih cepat sekitar 0,0338% dari target semula. Hal tersebut terungkap pada saat rapat laporan kemajuan pelaksanaan pembangunan SUS Gedebage di Pendopo, Pemkot Bandung, jalan Dalem Kaum 56, Rabu (23/6).
        Hadir dalam rapat tersebut Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada, Ketua DPRD Kota Bandung, Erwan Setiawan, Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, dan sejumlah pejabat publik serta dari konsultan dan kontraktor pembangunan.
          Menurut konsultan pembangunan, meskipun pekerjaan mencapai target bahkan melebihi dari yang direncanakan, dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kendala seperti, cuaca yang tidak mendukung untuk membawa material ke lokasi, akses jalan ke lokasi hanya melalui cimencrang padahal kapasitas jalan tersebut terbatas, rencana melalui komplek adipura tidak bisa dilaksanakan, dan akses melalui tol KM 151 baru bisa dipakai sekitar pertengahan Juli.
     "Apabila akses KM 151 sudah bisa digunakan, kemungkinan besar pekerjaan pembangunan stadion ini dapat berjalan sesuai target bahkan mungkin lebih cepat", ujarnya.
      Berdasarkan laporan tersebut, Wali Kota Bandung, yang disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Bulgan Alamin, merasa lega karena pembangunan dapat berjalan sesuai dengan target yang direncanakan. "Wali Kota Bandung merasa lega, karena pembangunan tersebut sesuai dengan apa yang direncanakan", ujarnya.
      Bulgan pun menuturkan, Wali Kota meminta kepada Dinas Pemakaman dan Pertamanan agar dapat menyiapkan dan menanam pepohonan di lokasi SUS Gedebage, sehingga pada saat pembukaan Stadion, pepohonan tersebut sudah besar-besar. "Coba pilih dari sekarang jenis pohonnya, apakah pohon pelindung, produktif, atau kombinasi keduanya, dan siapkan dari sekarang agar nanti kalau stadion sudah beres, pohonnya juga sudah besar", ungkapnya.
      Lebih lanjut dikatakannya, Dada pun berpesan agar kenyamanan penonton dapat diutamakan, mulai dari akses masuk, tempat duduk, sampai kamar kecil, dapat diperhatikan. "Jangan samapai mereka sudah membayar untuk menikmati pertandingan, tetapi kenyamanan mereka selama pertandingan terganggu", pungkasnya. Tim R
Share:

25 June 2010

"Balita Merokok Bukti Kelalaian Pemerintah"


Jakarta, INA-INA        Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan bahwa hingga pertengahan tahun 2010 terdapat 6 kasus anak berusia 11 bulan, 2,5 tahun, dan 4 tahun yang kecanduan rokok, dari lima batang per hari hingga dua bungkus per hari. Dari anak balita perokok yang dipantau itu lama masa merokoknya sekitar 1,5–2 tahun. Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) juga menunjukkan prevalensi perokok yang mulai merokok pada usia 5–9 tahun meningkat lebih dari 4 kali lipat sepanjang tahun 2001–2004. Sementara remaja usia 15–19 tahun meningkat hingga 144 persen selama tahun 1995–2004,' ujarnya.
            ”Fenomena [anak] balita merokok ini bukti kelalaian pemerintah dalam menjamin hak hidup dan tumbuh kembang anak. Padahal, anak-anak yang merokok ini membutuhkan perlindungan khusus,” ujarnya.
             Dari 6 kasus anak balita perokok itu, Komnas Perlindungan Anak kini tengah melakukan terapi pada anak balita yang kecanduan rokok bernama Al (2,5) dari Sumatera Selatan. Menurut penuturan ibunya, Al mulai merokok sejak usia 11 bulan. Al terbiasa merokok karena kerap bermain di lingkungan perokok. Kebiasaan Al sulit dihentikan karena setiap kali dilarang merokok Al akan menangis dan membenturkan kepala ke tembok. Tim R
Share:

Media Massa Harus Perhatikan Dampak Liputan Video Porno

          Jakarta, INA-INA.
         "Media massa, terutama televisi, harus sangat memperhatikan kondisi pemirsanya terkait dampak tayangan mengenai video cabul .  Media massa diminta harus memperhatikan dampak terhadap para pemirsanya dari peliputan tayangan video porno yang diduga dilakukan sejumlah artis," ujar Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers, Agus Sudibyo di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat.
           Menurut Sudibyo, karena media televisi adalah institusi sosial, maka publik berhak atas tayangan-tayangan televisi yang mengakomodasi kemajemukan nilai, kultur, dan budaya bangsa Indonesia.
          Lebih lanjut Sudibyo menjelaskan bahwa publik juga berhak atas tayangan televisi yang berkualitas, aman untuk anak-anak, remaja, tidak bisa gender, mengakomodasi semangat pluralisme dan "ramah keluarga". Dalam konteks tayangan video cabul, media harus berempati misalnya kepada para orang tua dan guru yang panik terhadap dampak video cabul itu kepada anak-anak mereka," katanya.
         Selain itu, Dewan Pers juga meminta komunitas pers agar secara konsisten menempatkan ruang media sebagai ruang publik sosial untuk mendiskusikan hal yang benar-benar penting dan relevan untuk kepentingan publik. Ruang publik media, harus dihindarkan dari perbincangan atau perdebatan yang terlalu jauh memasuki ranah privat atau domain keintiman pribadi seseorang tanpa memperhatikan relevansi untuk kepentingan publik," tegas Dewan Pers.
      Sudibyo juga mengatakan bahwa komunitas pers juga diminta memperhatikan bahwa pemberitaan media yang berlebihan dapat digunakan beberapa pihak untuk membenarkan sejumlah pendapat seperti "kebebasan pers di Indonesia memang telah kebablasan".
       Sementara itu, Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengingatkan bahwa meski kini adalah era keterbukaan informasi publik, tetapi terdapat juga hak privasi seseorang.
       "Baik UUD 1945 maupun tatanan demokrasi kita juga memperhatikan hak privasi tersebut," katanya.
        Mantan Ketua Mahkamah Agung itu juga mengemukakan bahwa kemerdekaan pers juga harus disertai dengan tanggung jawab dalam mengemban nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat.Tim R
Share:

20 June 2010

"Tayangan Pornografi 
Diduga Siswa SMP Garut "
 
           Garut, INA-INA. 
           Malu dan terpukul, atas beredarnya tayangan Pornografi, yang diduga dilakukan oleh pasangan siswa SMP di daerahnya. Hal tersebut diungkapkan Bupati Garut, Aceng H.M Fikri.
            Menurut Aceng, bahwa ini menyangkut kondisi moralitas pelajar, meski dipastikan tak seluruh pelajar berperilaku demikian namun jika terbukti benar, perbuatan itu mencoreng dunia pendidikan, tegasnya.
           Aceng menginstruksikan, seluruh lembaga pendidikan agar meningkatkan kualitas pengawasan dan pengamanan semua anak didiknya. ”Peristiwa tersebut, sangat memukul kita yang berada di kota santri dan ulama, jika memang peristiwanya terjadi, harus menjadi bahan instrospeksi bagi kita semua, ulama dan para orang tua,” kata Bupati. 
            Meski, peristiwa di Garut ini, merupakan potret kecil dari peristiwa serupa yang menjadi perhatian khalayak banyak, tetapi tetap diperlukan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pengawasan dan bimbingan moral kepada generasi yang akan datang khususnya pelajar.
           Kabag Bina Mitra Polres setempat, Kompol Bambang Sugito menegaskan, peredaran adegan pornografi tersebut, belum tentu pelakunya pelajar SMP sehingga pihaknya kini menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
          Jika terbukti, maka pemeran atau pelaku termasuk yang mengontribusikan tayangannya, akan dijerat psl.36 Undang-Undang Nomor.44/2008 Tentang Pornografi.
         Kepolisian juga akan mengundang petugas penjual karcis di lapangan Merdeka Keerkhoof, karena diduga adegan mesum pasangan remaja itu, dilakukan di samping tembok Wisma Atlet, katanya.
          Selain itu, akan semakin gencar dilaksanakan swiping telefon genggam para pelajar, pada setiap sekolah di Kabupaten Garut.
          Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Oon Suhendar, SH juga menegaskan, tengah gencar menyelidiki kasus itu, yang diperkirakan berlangsung pada siang hari bolong, sedangkan kapan berlangsungnya masih diselidiki, termasuk jika perlu mendatangkan akhli ”IT”. Tim R
Share:

19 June 2010

DPR DESAK PEMERINTAH PRIORITASKAN KEBUTUHAN GAS DALAM NEGERI

               Jakarta, INA-INA. 
         Rapat Gabungan Komisi Dengan Pemerintah, DPR RI mendesak Pemerintah memprioritaskan kebutuhan gas industri dalam negeri dan mengatasi kelangkaan pasokan gas. Pemerintah dinilai mementingkan ekspor gas untuk mencari devisa dibandingkan memenuhi kebutuhan gas domestik.
            Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VI, Aria Bima dalam Rapat Kerja Gabungan antara Komisi IV, VI dan VII dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendag Mari Elka Pangestu, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Rabu (16/6/2010) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
            Aria Bima ingin mengklarifikasi pernyataan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam sebuah pertemuan di Bandung. "Saya ingin mengklarifikasi pernyataan bapak dalam sebuah pertemuan di Bandung. Waktu itu bapak bilang lebih baik petani diberikan subsidi langsung bukan subsidi pupuk dan gas kita lebih baik diekspor ke luar negeri biar dapat devisa yang besar," ujar Aria.
            Aria menilai kebijakan tersebut salah kaprah, mengingat keberadaan gas bumi di tanah air memiliki nilai strategis yang bisa menggerakkan industri di tanah air dan bisa menyerap tenaga kerja. Selain itu, gas juga sangat diperlukan untuk pengoperasian pabrik pupuk dan pembangkit listrik.
            "Ekspor gas dijadikan sumber devisa itu di nomor duakan bahkan di nomor lima kan. Sektor industri kita butuh dukungan pemerintah untuk bersaing dalam ACFTA," jelas anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP)  itu.
            Untuk itu, ia meminta kepastian dan komitmen sebagai Menteri teknis yang mengurusi soal gas agar lebih mengutamakan gas untuk domestik. "Saya minta Menko perekonomian terutama Menteri ESDM kalau mau untuk devisa, bereskan dulu internalnya karena saat ini kita masih kekurangan gas," paparnya.
            Anggota Komisi VII Sutan Batugana mengingatkan Pemerintah agar berhati-hati dalam mengambil keputusan penanganan Blok Gas Donggi-Senoro. Dia meminta Menko Perekonomian agar segera menyelesaikan persoalan gas yang nasibnya terkatung-katung.
            Dia mengatakan Pemerintah memang belum memutuskan nasib dari blok gas Donggi-Senoro. Bahkan, menjadi kontroversi. Alasannya, jika sebagian besar gas diekspor, maka industri dalam negeri akan berteriak karena kekurangan gas. Namun, belakangan pemerintah berniat mengalokasikan 70 persen gas untuk ekspor dan 30 persen untuk domestik.
            Sutan Batugana meminta nasib gas Donggi-Senoro bisa segera diselesaikan agar nasibnya tidak jelas seperti beberapa perusahaan di Aceh. Menurut dia, sungguh miris di tempat yang ada gas tapi industri yang berdekatan justru kesulitan gas.
            Dalam Rapat itu Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengemukakan, kekurangan pasokan gas yang terjadi di Indonesia saat ini terjadi akibat kurangnya infrastruktur yang dimiliki. "Ini terjadi terutama di Sumatra dan Jawa," ujar Hatta. Karena itu, selesainya terminal apung LNG di 2011 diharapkan bisa menjadi salah satu solusi persoalan ini.
            Selain itu, Hatta meminta seluruh pihak untuk mau melibatkan suplai dan permintaan dalam hal perhitungan neraca pasokan. Sebab, jika pengukuran neraca hanya dilihat dari kebutuhan, pasti neraca akan menjadi defisit terus. "Kita harus tetap bicarakan energy mix (bauran energi), pasti akan diatur demand and suplai dengan penggunaan energi lain selain migas," ujar Hatta.
            Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menambahkan, neraca gas harus dipahami dengan menghitung permintaan gas yang sudah diikat kontrak (contracted demand gas) dengan jumlah pasokan pasti (projected supply). Sebab, pengembangan lapangan gas baru bisa dilakukan setelah kontrak diikat. "Dalam jangka panjang, betapapun kita terus meningkatkan pasokan, tapi kalau tidak dimanage, kita akan selalu terperangkap pada posisi defisit gas. Makanya kita sesuaikan kebutuhan sambil membangun infrastruktur transmisi dan mengembangkan cadangan di lapangan-lapangan baru," ujar Darwin.
            Rapat Gabungan yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 15.15 WIB itu, sepakat untuk segera merevisi UU No.22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi sebagaimana diamanatkan dalam Pansus BBM. 
            Dalam upaya mengatasi kelangkaan pasokan gas untuk kebutuhan industri dalam negeri, rapat gabungan komisi mendesak pemerintah segera membuat rencana aksi atau langkah-langkah kebijakan prioritas, antara lain seperti Donggi Senoro, Masela dan Natuna D-Alpha serta renegosiasi kontrak penjualan gas ke luar negeri, percepatan produksi lapangan-lapangan baru serta pengembangan Coal Bed Methane (CBM).
            Selanjutnya, dalam upaya menghubungkan antara pusat-pusat sumber gas yang berada jauh dari pusat konsumen, Rapat Gabungan Komisi meminta pemerintah membuat rencana aksi untuk segera membangun infrastruktur khususnya jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi serta LNG receiving terminal dan CNG.
            Untuk mengurangi disparitas harga gas domestik dan harga di pasar internasional Rapat Gabungan Komisi meminta pemerintah agar membuat kebijakan harga gas (pricing policy) gas dalam negeri agar industri dalam negeri mampu bersaing di pasar global. Tim R
Share:
RAPBN 2011 USULKAN 
KENAIKAN GAJI PNS 10 PERSEN

          Jakarta, INA-INA.
          Ketua Badan Anggaran Harry Azhar Azis melaporkan hasil pembicaraan RAPBN 2011 pada Paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung, Kamis (17/6).
Harry menerangkan RAPBN 2010 menganggarkan kenaikan gaji pokok PNS dan Polri sebesar 10 persen untuk tahun 2010, pemberian gaji 13 dan penyediaan remunerisasi bagi departemen dan kementerian serta gaji pensiunan.
         Harry mengatakan, bahwa RAPBN pendahuluan 2011 pertumbuhan ekonomi diprediksi berada dikisaran 6.1-6.4 persen, sementara target inflasi ditargetkan 4.9-5.3 persen. “Untuk SBI 3 Bulan 6.2-6.5 persen, harga minyak sebesar 75-90 US dollar perbarel, lifting minyak 960-975 ribu barel perhari,”katanya saat melaporkan hasil pembicaraan RAPBN 2011 kepada paripurna, yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Pramono Anung.
        Menurut Harry, arah kebijakan fiskal 2011 diarahkan kepada sektor pembangunan kesejahteraan, demokrasi dan penegakan hukum. “kebijakan fiskal 2011 berorientasi dalam kesejahteraan rakyat, yaitu pro growth, pro job, pro poor,”paparnya.
Terkait Kebijakan subsidi pupuk, terang Harry, DPR mendorong terciptanya ketahanan pangan sehingga harga eceran tertinggi tidak mengalami kenaikan, sementara untuk subsidi benih tetap dianggarkan. Tim R
Share:

18 June 2010

Gedung Sate dan Angklung Menjadi Relief Uang Pecahan Logam Rp1.000

          Bogor, INA-INA.
          Dua ikon Jawa Barat, gedung Sate dan alat musik angklung menjadi relief atau gambar pada uang pecahan logam Rp1.000 yang akan diluncurkan oleh Bank Indonesia. "Gedung Sate dan angklung menjadi gambar pada uang logam pecahan Rp1.000, uang itu akan segera menjadi alat pecahan yang sah," kata seorang pejabat Kantor Bank Indonesia (KIB) Bandung, Naek Tigor Sinaga pada workshop pengendalian inflasi di Bogor, Jumat (18/6).
        Gedung Sate merupakan gedung bersejarah peninggalan pemerintah kolonial Belanda yang saat ini dipergunakan menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat. Gedung itu memiliki ciri khas `tusuk sate` di atas menara utamanya.
      Sementara angklung merupakan alat musik bambu tradisional asal Jawa Barat yang dikembangkan oleh seniman asal daerah itu, Alm. Udjo Ngalagena. Angklung saat ini diusulkan menjadi salah satu warisan dunia.
      Peluncuran alat bayar pecahan logam yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia tersebut rencananya dilakukan pertengahan Juli 2010 mendatang oleh Gubernur Bank Indonesia dan Gubernur Jawa Barat di Kantor Bank Indonesia Bandung Jalan Wastukencana Kota Bandung.
     "Uang pecahan itu akan menggantikan uang pecahan logam Rp1.000 yang lama. Uang logam pecahan lama tetap berlaku sebagai alat pembayaran, namun setelah masuk BI tidak akan diedarkan lagi," kata Tigor yang juga Peneliti Ekonomi Madya KBI Bandung itu.
      Sedangkan uang pecahan kertas Rp1.000 bergambar Kapitan Patimura dan Pulau Matira dan Tirode tetap berlaku sebagai alat pembayaran di masyarakat. Uang logam pecahan berelief Gedung Sate dan angklung itu akan menjadi uang pecahan logam Rp1.000 kedua.
      Selain itu, Bank Indonesia dikabarkan akan menerbitkan uang pecahan kertas Rp10.000 dengan warna baru sehingga sekilas tidak keliru dengan uang pecahan Rp100.000 yang sama-sama berlatar warna merah. Smith
Share:

Lingkungan Adalah Tanggung Jawab Kita Semua

       Gorontalo, INA-INA.
        Pemanfaatan hasil bumi serta pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua,Hal ini ditegaskan Menteri Negara LH dalam sambutannya yang dibacakan Wagub Gorontalo Tony Uloli saat upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Gorontalo di lapangan bukit perkemahan Bongohulawa Limboto, Jum’at (18/6) 2010.
         Indonesia dikaruniai kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi yakni sekitar 90 tipe ekosistem, 40.000 spesies tumbuhan dan 300.000 spesies hewan. Potensi keanekaragaman hayati ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
        Dua dasa warsa terakhir, terjadi pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berlebihan sehingga mengancam tatanan dan funsi ekosistem, olehnya itu Tony Uloli mengajak semua pihak untuk berpartisipasi menjaga sumber daya alam Indonesia terutama keanekaragaman hayati agar dapat bermanfaat secara berkelanjutan.
        Sementara itu Ka.BLH Kab. Gorontalo Ridwan Lukum melaporkan rangkaian hasil kegiatan Hari lingkungan hidup yang telah dilakukan di Prov. Gorontalo yaitu pemberian penghargaan status lingkungan hidup daerah (SLHD) kepada Kab. Gorontalo, 19sekolah ditetapkan sebagai calon model adiwiyata, pemberian penghargaan kepada 9 desa puspa serta pemberian penghargaan pelaksana dana alokasi khusus (DAK) Bid Lingk Hidup kepada 3 kabupaten yang terpilih. Tim R
Share:

Museum Maritim Butuh Dana

        Jakarta, INA-INA. 
        Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad memperhitungkan kebutuhan dana hingga Rp1,5 triliun untuk membangun museum maritim yang menampung barang berharga muatan kapal tenggelam (BMKT) Cirebon.
"Kalau kita punya US$150 juta atau sekitar Rp1,5 triliun, kita bisa buat museum sendiri," kata Fadel usai melantik Eselon II di Kementerian Kelautan dan Perikanan kemarin.
       Saat ini, ia mengatakan penjajakan kerja sama government to government dengan China untuk membangun museum maritim yang menampung BMKT Cirebon masih berjalan.Namun demikian, dia mengatakan China sangat ingin bekerja sama mengingat nilai artefak dari abad ke-12 tersebut sangat berhubungan dengan negara itu. Tim R
Share:

Dirjen Sejarah dan Purbakala Imbau Dana CSR Korporasi Bantu Revitalisasi Museum

         Jakarta, INA-INA.
         Dana CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan BUMN dan swasta bisa disalurkan untuk membantu program revitasisasi dan pelestarian museum, mengingat museum merupakan ruang publik milik bersama yang menjadi tanggung jawab bersama dalam pemeliharaannya," hal tersebut dikatakan Dirjen Sejarah dan Purbakala (Sepur) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Harry Untoro Draja, di Jakarta, Kamis (17/6).
      Menurut Harry, banyak hal yang bisa ikut mendorong sektor swasta untuk terlibat dalam revitalisasi dan pelestarian museum. Revitalisasi museum tidak sekadar menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, namun harus ada kesadaran bersama untuk memelihara museum baik dari pemerintah daerah maupun sektor swasta. Implementasi CSR untuk museum dapat dikaji lebih lanjut dalam berbagai ruang dan model, misalnya untuk  membantu mendisain ulang museum agar semakin eksotik dan menyentuh emosi masyarakat sehingga menarik minat untuk berkunjung.
        Selama ini penyaluran dana CSR perusahaan-perusahaan besar masih terfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan konservasi alam. Diharapkan di masa datang dana CSR itu dapat disalurkan untuk membantu revitalisasi museum .
        Dalam lima tahun mendatang atau tahun 2014 sebanyak 80 museum di berbagai daerah di Indonesia akan selesai direvitalisasi. Sementara untuk mengawali kegiatan tersebut pemerintah menetapkan tahun 2010 sebagai Tahun Kunjungan Museum (Visit Museum) dengan prioritas di tujuh provinsi DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Bali. Tim R

Share:

DPRD Jabar Gelar Rapat Paripurna Perubahan Alat Kelengkapan

Bandung, INA-INA.
     Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, menggelar rapat paripurna dengan agenda rapat perubahan keputusan DPRD tentang alat kelengkapan DPRD Jawa Barat. Hal itu dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010 mengenai Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD, Selasa (15/6). 
      Dalam rapat tersebut, disepakati beberapa keputusan rapat, yakni dihilangkannya ketua harian Badan Anggaran DPRD Jabar, mereduksi susunan kepengurusan Badan Kehormatan DPRD Jabar yang semula berjumlah delapan orang menjadi tujuh orang, serta mengubah kepengurusan Badan Legislasi DPRD menjadi dua orang yang semula berjumlah empat anggota DPRD.
         Menurut Ketua DPRD Jabar, Ir. Irfan Suryanagara, Semula DPRD Jabar membentuk badan-badan tersebut sebelum adanya PP Nomor 16 Tahun 2010. Keputusan yang saat ini akan dirumuskan merupakan upaya penyesuaian terhadap peraturan pemerintah tersebut.
        Rapat yang dihadiri 81 anggota DPRD Jabar, sempat diberhentikan selama tiga puluh menit. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada badan legislasi untuk memutuskan pengurus yang baru. "Karena belum terbentuknya pengurus badan legislasi yang baru, maka rapat pun kami istirahatkan sejenak," ucap Irfan.
       Kedudukan badan legislasi sangat penting dalam menunjang kelancaran pemerintahan. Menurut Irfan, badan ini harus menyiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) yang diusulkan, baik dari kalangan eksekutif maupun dari legislatif.
       Irfan mengatakan, terdapat enam perda yang diajukan legislatif, dan 12 perda dari eksekutif. "Salah satu perda yang harus segera dibahas mengenai pengelolaan sampah bahan berbahaya dan beracun," ucapnya.
     Pada kesempatan itu, H. Tate Komarudin terpilih menjadi ketua Badan Legislasi DPRD Jabar dan H. Arsyad Ardiansyah sebagai wakil ketua Badan Legislasi. Perubahan kepengurusan tersebut ditetapkan dalam keputusan DPRD Jabar yang baru. Edwandi
Share:

16 June 2010

KOMISI C TERUS PANTAU KINERJA BUMD

             Bogor, INA-INA.            
            Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat akan terus memantau perkembangan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Jabar Robby Suganda saat mengunjungi Bank Jabar Banten Cabang Bogor dan Hotel Salak Bogor, Rabu, (9/6). Pada kunjungan tersebut, rombongan Komisi C diterima langsung oleh Direktur PD Jawi, Teni Wisramwan.
           Pada kesempatan itu, Anggota Komisi C, Yoga Santosa dan Agus Welianto menanyakan kemungkinan PD Jawi akan memperpanjang kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola Hotel Salak yang kerjasamanya berakhir pada tahun 2018.
Menjawab pertanyaan tersebut, Agung dari pihak pengelola Hotel Salak menjawab memang perkembangan perhotelan dan pariwisata di Bogor sangat maju, orang yang semula berbondong-bondong ke daerah Puncak sekarang melirik Hotel Salak dan pariwisata di Bogor. Namun untuk memperpanjang kerjasama tersebut akan dibicarakan kemudian karena masih lama.
            Sementara itu Teni mengatakan bahwa walaupun belum bisa menguntungkan akan tetapi PD Jawi sudah bisa mandiri dan tidak mempunyai utang perusahaan dan dalam hal ini tentunya pihak PD Jawi sudah menekan biaya operasional seminimal mungkin.
Selain mengelola Hotel Salak, PD Jawi pun menangani masalah Gedung Rumentang Siang dan Palaguna di Bandung. Penyelesaian masalah Palaguna sangat alot dan lamban, hal ini karena berkaitan dengan pihak Pemerintah Kota Bandung serta masalah administrasi. Mengenai masalah rencana Palaguna sebagai ruang terbuka hijau (RTH) pihak PD Jawi sudah menghadap DPRD Kota Bandung dan melobi semua Fraksi. Menurut Teni, nantinya Palaguna ini tidak BOT tapi joint venture, menanam saham sendiri dan tidak akan menganggu APBD.
             Pada kunjungan ke Bank Jabar-Banten Cabang Bogor, Komisi C diterima oleh Direktur Bank Jabar-Banten. Direktur Bank Jabar-Banten menjelaskan bahwa Bank Jabar Banten Cabang Bogor mempunyai banyak saingan di kota Bogor dan harus berkompetisi dengan75 Bank lain sehingga nasabahpun makin kesini makin sedikit.
          Anggota Komisi C, Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos pada kesempatan tersebut menanyakan hal yang menyebabkan nasabah di Bank Jabar Banten Cabang Bogor banyak yang pindah ke Cibinong. Pihak Bank Jabar menjawab bahwa sejak ada pemisahan antara Kota dan Kabupaten Bogor, berpindahnya para nasabah ke Bank Jabar Cibinong sangat banyak karena di Kabupaten Bogor banyak didirikan perusahaan dan pabrik sehingga kantong-kantong bisnis lebih banyak berada di Kab. Bogor.
          Sementara itu, Asyanti Rozana Thalib, SE menyatakan bahwa Bogor mempunyai potensi yang sangat baik oleh sebab itu Bank Jabar Banten Cabang Bogor harus dapat memasuki berbagai sektor. Direksi Bank Jabar- Banten pun mengakui bahwa di Bogor apapun yang dijual akan laku oleh karena itu pihaknya akan berusaha berperan dalam mendorong para pengusaha untuk mengalihkan usaha ke sektor produktif yang nanti akan sangat dominan.
         Terkait dengan data yang disampaikan kepada DPRD, Yoga Santosa berpendapat bahwa data Bank Jabar-Banten sekarang sama dengan data 3 (tiga) bulan yang lalu ketika pihak Pansus BUMD DPRD melakukan evaluasi, sehingga menurut Yoga laporan yang diberikan saat ini kurang akurat dengan situasi aktual. Smith
Share:

13 June 2010

Pakar Matematika Nyatakan Guru Tak Tergantikan Komputer

Garut, INA-INA.
         Pakar Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Dr Yaya S. Kusumah menyatakan, Sabtu guru tak akan pernah tergantikan oleh komputer secanggih apapun.
          Karena manusia memiliki keunggulan komparatif dan apegtif sedangkan komputer tidak, meski peran komputer dalam pendidikan sebagai alat dan media pengembangan SDM, peningkatan kuantitas dan kualitas komunikasi, penyederhanaan sistem administrasi serta pengembangan model pembelajaran.
          Bahkan banyak sekali kontribusi nyata, yang dapat dipersembahkan komputer bagi kemajuan pendidikan, bisa dimanfaatkan mengatasi perbedaan individual siswa, mengajarkan konsep, melaksanakan perhitungan dan menstimulir belajar siswa (Glass, 1984: 11), katanya.
          Pada seminar peningkatan kualitas pembelajaran SMP RSBI menuju SBI di SMPN 1 Garut itu, Yaya S. Kusumah juga mengemukakan, penggunaan software komputer untuk kegiatan pembelajaran sangat tidak terbatas (Fey dan Heid, 1984: 21).
          Selain itu, potensi teknologi komputer sebagai media dalam pembelajaran begitu besar (Fletcher, 1983: 1), dengan enam keunggulan dalam pembelajaran berupa kesabaran yang tiada batas, tidak terkait dengan perasaan seperti lazimnya manusia.
          Mampu memotivasi siswa dengan pujian yang dirancang khusus, memberi kesempatan bereksprimen tanpa dihantui kekuatiran akan kerusakan yang bisa terjadi, tidak diskriminatif, memberi siswa keterampilan yang berharga untuk masa depannya.
          Juga mempercepat proses perhitungan, yang secara manual sangat lama waktu penyelesaiannya, atau bahkan tidak mungkin sama sekali (Wepner, 1990; Bialo dan Sivin, 1990; Braun, 1990, Robertson, et al, , 1987).
          Sedangkan keunggulan belajar interaktif berbasis media komputer, meningkatkan kemampuan akademik, mempercepat penguasaan konsep siswa, mempertinggi retensi siswa, meningkatkan sikap positip siswa terhadap matematika. (Kulik, 1985; Bangert-Drowns, 1985).
           Kemudian manfaat komputer dalam kegiatan pembelajaran, melatih siswa mengekplorasi konsep, meningkatkan kemampuan bernalar, mendorong siswa berpikir sistematis, logis dan analitis, serta meningkatkan minat siswa untuk belajar matematika, katanya.
           ”Tuntutan kompetensi”             Karena tuntutan dan harapan kompetensi, berupa kemampuan pemecahan masalah dalam matematika, pelajaran lain, maupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata, juga kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi.
             Serta kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar, yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berfikir kritis, logis, dan sistematis.
             Diingatkannya, program Komputer Instruksional yakni pemrograman komputer untuk tujuan pembelajaran, dapat diartikan sebagai proses penciptaan satu set instruksi untuk dilaksanakan komputer dalam menyajikan satu set materi pelajaran.
             Interaksi tipe komunikasi melalui berbagai jejaring, berupa jejaring sosial (social network): Facebook, Twitter, Friendster, Myspace, Bebo, Orkut, Flickr, Youtube, dan Slideshare.
            Disusul ensiklopedia: Wiki (Wikipedia), kemudian komunikasi dalam Setting Pembelajaran: Distance learning, on-line learning dan e-learning. Misalnyamelalui software Moodle, WebCT, atau Blackboard.
            Selanjutnya, E-learning merupakan pembelajaran berbasis elektronik yang materi atau pengalaman belajarnya, disampaikan atau dimungkinkan dengan adanya teknologi elektronikCD-ROM, computer-based instruction hingga video conferencing, satellite-delivered learning and virtual education network.
            E-learning tidaksajamencakup web-based instruction atau distance learning, tapi juga meliputi berbagai cara yang memungkinkan para siswa bertukar informasi dan memperoleh pengetahuan.
            E-learning mencakup semua jenis pembelajaran yang didukung teknnologi dengan menggunakan serangkaian alat pembelajaran, seperti telepon, audio and video computer-aided instruction dalam bentuk pembelajaran on line (online courses).
            Namun keterbatasan pembelajaran interaktif berbasis komputer, meliputi komputer bukan sebuah panacea, komputer tidak bisa menggantikan peran guru, bahasa pemrograman komputer sulit dikuasai, pembuatan bahan ajar dengan komputer sangat menyita waktu, serta pembuat bahan ajar interaktif harus menguasai juga bidang pedagogi, ungkap Prof Yaya S. Kusumah.
            Kepala SMPN 1 Garut, Dadi Juhaendi, M.Pd menyatakan, pertemuan rutin ini terakhir dilaksanakan di Depok pada Januari lalu, antara lain sebagai wahana evaluasi para Kepala Sekolah, guru mata pelajaran MIPA dan ICT SMPN RSBI se provinsi Jawa Barat.
            SMPN 1 Garut didirikan 1951, pada 1958 dikembangkan menjadi SMPN 1 dan SMPN 2, SMPN 1 Garut selama ini telah memiliki 12 Kepala Sekolah, yang kini dikelola 85 personil termasuk 63 guru, 52 diantaranya guru definitif dan 11 guru tidak tetap, katanya. (RHS-ABG)
Share:

10 June 2010

Mahasiswi UNPAR, Asyifa Syafiningdyah Putrambami Latif
Rebut Mahkota Miss Indonesia 2010


Bandung, INA-INA.
        PEMENANG Miss Indonesia 2010 akhirnya di raih oleh Asyifa Syafining-dyah Putrambami Latif, finalis asal Jawa Barat. Asyifa kelahiran Bandung 20 September 1988 berhak mewakili Indonesia dalam Miss World 2010 pada November mendatang di Vietnam.
        Asyifa Syafiningdyah Putrambami Latif yang lebih akrab dipanggil Syifa adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi UNPAR dengan pres-tasi yang baik. Kegiatan yang di ikuti Syifa di kampus antara lain di Himpunan Akuntansi dan juga menjadi bendahara di Program Adik Asuh, prestasi di luar kampus pada tahun 2009 menjadi semi finalis Wajah Femina.
        Mahasiswi UNPAR angkatan 2007 ini, memiliki prinsip “be your self” dinobatkan menjadi Miss Indonesia 2010 setelah menying-kirkan finalis lainnya yang ber-jumlah 33 orang dari semua pro-vinsi di Indonesia. Untuk runner up pertama diraih perwakilan dari DI Jogjakarta Clarashinta Arumdani, dan runnuer up kedua oleh Kartika Kusumaningtyas dari Jawa Timur. Acara final Miss Indonesia 2010 dihadiri pula oleh Miss Rold 2009 Kaiane Aldorino, yang berlangsung di Ballroom Central Park, Jakarta Barat, (1/6) lalu.
         Untuk kategory penghargaan yaitu kategori Miss Tubuh Indah diberikan kepada Asyifa Syafiningdyah Putrambami Latif (Jawa Barat), Miss Kulit Cantik dime-nangi Priscilla Febrita (Sulawesi Utara), dan Miss Inovasi diraih Natasya Oktaviane Morgan (Ma-luku), Miss Persahabatan diberikan kepada Indria Zulkarnaen (Nusa Tenggara Timur), Miss Favorit dimenangi Juni Mulia (Kalimantan Barat), dan Miss Slim & Healty dimenangi Clarashinta Arumdani (DI Yogyakarta).
        Miss Indonesia 2010, Asyifa Syafiningdyah Putrambami Latif menyempatkan dirinya untuk bertemu dengan Rektor UNPAR.
Kemarin siang ada yang datang, di pintu kantor saya sambil mengucapkan "selamat siang bu..." jadi saya jawab "siapa ya...?" lalu dijawab lagi "saya Miss Indonesia bu...", tutur Rektor Unpar Dr. Cecilia Lauw, Ir.,M.Sc.
        Saya bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Laurentius Tarpin OSC., S.Ag., L.Th. dan Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia R. Ismadi Santoso Bekti, SH, MH. berbincang-bincang dengan Asyifa Latief, mengenai seputar Pemilihan Miss Indonesia 2010.
       Asyifa Syafiningdyah berhasil memukau 7 juri Miss Indonesia 2010. Pertanyaan-pertanyaan juri berhasil di jawab Asyifa dengan lancar.
      “Salah satu pertanyaan pamungkas juri kepada finalis Miss Indonesia 2010 adalah "Apakah arti kata 'ketahanan' menurut Anda? Dan dalam situasi apa apakah Anda menggunakan kata tersebut?”
       "Kegigihan berawal dari keteguhan hati dalam hidup," jawab Asyifa dengan tenang.
Selain mendapatkan mahkota Miss Indonesia, Asyifa juga mendapatkan gelar 'Miss Tubuh Indah'.
Semoga semua sivitas akademika dan alumni UNPAR mengabdi kepada Bangsa dan Negara Indonesia tercinta. M. Edwandi


Share:

Definition List

Definition list
Consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.
Lorem ipsum dolor sit amet
Consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.
Tabloid Indonesia-Indonesia. Powered by Blogger.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Followers

Followers

Pengunjung

Search This Blog

Blog Archive

Categories

BAHASA

Ordered List

  1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  2. Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  3. Vestibulum auctor dapibus neque.

Breaking News

Advetorial

Berita Terlaris

Recent Posts

PENASEHAT : DR.H. Dada Rosada, H.TB. Sudrajat Ghozali,, H.M. Wayan Soediana, Boyke Trisnadi W, Abah Muhamad Hifson, H. Karyudi, Gunawan Kusuma Hadi, Muhammad Monang Situmorang , , R. Kurnia, Agus Salide, SH, A. Husein Wijaya,, Zulkarnain Soleman, SE,SH, Abah Oom Johana, Mang Nana Sujana, HM. Dadang S, Cuncun Wijaya PEMIMPIN UMUM : Martika Edison PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNGJAWAB : M. Edison WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Muhammad Hasbi DEWAN REDAKSI : M. Edison (Ketua), Muhammad Hasbi PEMIMPIN PERUSAHAAN : M.Hasbi, PENASEHAT HUKUM : Kantor Advokat/Pengacara Yani Arya, SH.MSi. & Rekan, Hayun Shobri, SH dan Rekan STAF KHUSUS : R.Ucok Hendra ,Uwa Endang Amud, Rahmat Hidayat Singkuat (RHS-ABG), Wilman, Yudhi Darmayuda, Beno W, Ervin M, Mami Salamah, Ebit,Dafon, Dedi Suryadi, Yati S, H. Dodi Suryadi, Dodo Gesat, Deden Dasep, Dadang Surachman, Amin Maulana,, Daniel Darmawan,SH, Tatang ST, Enjang, Abdul Rohim, Dafon, Wawan Genta, Rohyaman,, Asep Rahman BIRO KOTA BANDUNG: M. Edwandi, Dodo Gesat, Didin N, Nandar S, Asep DR, Oman R, Haryadi, Ayi Mulyana,Tengku Yusuf Noor Alhasan,, Fitri, Yefriando, Ully DO,, I. Gde Bayu Indrawan, Jerry Yosben, Dedi, Yansen P, Cecep R, Tri Susilo, Koswara, Ceko Janoko, KABUPATEN BANDUNG : H. Achmad Rohimin (Ka Biro ) Wahyudin , BANDUNG BARAT : Asep, Ali Anwar, Dedi.S, Dede Supratman, Adida Dimas, Atep Tatang, H. Hendri Budiman, Hendra Kurnia, Iman Firman, Teddy Taurus, Pian Sopian Kiwil, Ajat Sudrajat, Asep Suhendar, Dadang Surahman CIMAHI : Endang Amud Robby Setiawan, Syadan Fitra Buana, Wawan Supriawan, Ade Kusnadi SUMEDANG: Andi Rusmansyah, Asep Kurnia, Endang Suherman, Yansori, Wawan Gunawan CIREBON : - KUNINGAN/MAJALENGKA : - PURWAKARTA : TB. M. Sanusi, Ati Rusmiati, Meiss Christha Andaliqa SUBANG : T. Mustopa, Ponijo, Surya, Rasjaya Al Ayayi P KARAWANG : - BEKASI: - CIANJUR/SUKABUMI/BOGOR/DEPOK: A. Smith Hardi (Kepala Biro), Ayub Jumiati, Nendi Raoendi, SE, Aang Juarsa, Ahmad Jaelani, Sukatma, Loekito SP, Koestono PK , Adam Saleh TASIKMALAYA/ CIAMIS: Sobirin , Haris Andi Hasan GARUT : Epi Alfian, Rahmad Hidayat Singkuat,Yayan Dukuh, Asep Hernawan JAKARTA : Zulkarnaen S, Drs. Nano Haryono,MM, Lukman Febryan BANTEN : , Iroy Abdul Syukur JAWA TENGAH : - PEMALANG : Teguh Priyatno CILACAP : - PADANG / PESISIR SELATAN :Yefriando, Sri Handoyo, Abdullah JAMBI : Maman Sunardi, Agustiardi TARAKAN/KALIMANTAN :TERNATE : Zulkarnaen S BANGKA BELITUNG : Dodi Iskandar,SH BENGKULU : Asmawati, Sunoto KAB.MUKO-MUKO : Martika Effendi FOTOGRAFER: Sutrisno BAGIAN UMUM : Asep Sofian, Dedi PENGEMBANGAN & SIRKULASI/IKLAN & LITBANG: Institut Jurnalistik Indonesia. BANK : BJB Cabang Utama Bandung No. Rekening 00 131 00 180 47 73 a.n Martika Edison, Bank Mandiri Cabang Bandung Siliwangi No. Rekening 130.00.0980920.6 a.n Martika Edison REDAKSI/TATA USAHA/PERUSAHAAN : Jln. Sukagalih II No. 3 Cipedes - Sukajadi - Bandung - Jawa Barat - Indonesia , Telp/Faks : 022-82063424, 081322077086, 082218883029 E-mail : tab.indonesia@ymail.com (isi diluar tanggungjawab percetakan) CATATAN : Sehubungan banyaknya laporan yang masuk tentang adanya yang mengatasnamakan Wartawan/Reporter/Koresponden Tabloid Indonesia-Indonesia. Oleh sebab itu, Wartawan Tabloid Indonesia-Indonesia selalu dibekali Tanda Pengenal dan Tercantum dalam Box Redaksi serta tidak diperkenankan menerima/ meminta imbalan apapun dari siapapun.

Unordered List

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.