Menristekdikti : KONASPI IX dan Konferensi Internasional Wahana Akademik Kaum Pendidik Dalam Memberikan Sumbangsih Pemikiran.
Menristekdikti Prof. Muhammad Nasir, Ph.D memberikan Sambutan pembukaan KONASPI IX dan konferensi internasional, di Gedung Rektorat UNP , Rabu (13/3/2019) |
Menristekdikti Prof. Muhammad Nasir, Ph.D Membuka KONASPI IX dan konferensi internasional, di Gedung Rektorat UNP , Rabu (13/3/2019) |
Menristekdikti Prof. Muhammad Nasir, Ph.D di wawancara wartawan saat pembukaan KONASPI IX dan konferensi internasional, di Gedung Rektorat UNP , Rabu (13/3/2019) |
Menristekdikti Prof. Muhammad Nasir, Ph.D bersama . Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, Ph.D pembukaan KONASPI IX dan konferensi internasional, di Gedung Rektorat UNP , Rabu (13/3/2019) |
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, Ph.D menyampaikan kata Sambutan pembukaan KONASPI IX dan konferensi internasional, di Gedung Rektorat UNP , Rabu (13/3/2019) |
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, Ph.D mengatakan, sebagai tuan rumah mengharapkan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) IX tahun 2019 ini menjadi wahana akademik kaum pendidik dalam memberikan sumbangsih pemikiran bagi manusia Indonesia seutuhnya terutama di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, ajang bertukar pengetahuan dan informasi, pengalaman dan peluang kerjasama serta momentum silaturahmi antar pimpinan dan dosen LPTK se Indonesia. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, KONASPI IX kali ini memiliki beberapa kegiatan tambahan. Jika selama ini Konaspi hanya diisi dengan kegiatan Konvensi dan Seminar Nasional, maka di KONASPI IX ini kualitasnya ditingkatkan menjadi seminar internasional. Diikuti anggota Forum Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri du Indonesia, dan Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI).
Prof Ganefri menjelaskan, para peserta merupakan utusan dosen dari 12 LPTK ( Lembaga Pendidikan Tenaga Kependikan) dan 31 FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di universitas negeri dan swasta yang menggeluti pengajaran dan penelitian di bidang pendidikan dari berbagai perspektif. Makalah yang memenuhi syarat dimuat di prosiding terindeks dari lembaga pengindeks global. Lebih tegas Prof. Ganefri, Ph.D mengungkapkan UNP sebagai salah satu LPTK tertua di Indonesia (berdiri sejak 1954). Kini semakin berbenah untuk tetap menjadi bagian penting dalam usaha peningkatan kualitas SDM dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. "Menyikapi tantangan yang semakin berat, UNP sadar bahwa hal ini harus dijawab dengan cara mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Untuk itu, UNP berkomitmen untuk menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya berkontribusi di level nasional namun juga mengejar peluang untuk menjadi salah satu Universitas yang bertaraf internasional seraya berperan aktif menyumbangkan pikiran dan tenaga bagi pembangunan sektor pendidikan," ungkapnya.
Adapun Perguruan tinggi non LPTK yang mengirimkan utusannya adalah ITB, ITS, UI, UKI, Universitas Airlangga, Universitas Bina Nusantara, UT, UIN Pekanbaru, UHamka, Segi University Kuala Lumpur Malaysia, IAIN Kerinci dan UNPAM. Alhasil, total peserta berasal dari 33 institusi Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri.
Dalam kesempatan itu, Menristekdikti Prof. Muhammad Nasir, Ph.D pada sambutan pembukaan KONASPI IX dan konferensi internasional, pada Rabu (13/3/2019) malam di depan Gedung Rektorat UNP mengatakan, saat ini terjadi integrasi antara digital dan manusia yang harus diantisipasi dalam lingkungan kemenristekdikti, khususnya di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Setiap tahunnya LPTK meluluskan lebih kurang 300 ribu tenaga pendidik, tetapi hanya 120 tenaga pendidik yang mendapatkan pekerjaan. Kemudian selain itu, ucap Nasir, sertifikasi guru masih menjadi polemik yang juga harus diantisipasi. "Dalam hal ini ada beberapa permasalahan, misalnya pendidikan profesi guru dalam jabatan dan persiapan. Perguruan tinggi masih menerapkan sistem yang lama dan menganggap sistemnya itu yang terbaik. Perguruan tinggi asyik dengan dunianya sendiri, sementara dunia luar sudah berubah," ungkapnya.
Lebih jauh Nasir menambahkan, setiap Perguruan Tinggi seharusnya ikut bersaing dengan memanfaatkan teknologi yang sudah semakin canggih. Hal itu akan menciptakan lulusan yang berdaya saing tinggi nantinya. "Mudah-mudahan dengan diselenggarakannya KONASPI
ini, Indonesia bisa menghasilkan guru yang berkualitas dan manusia yang berkualitas," katanya. @Yefriando
0 komentar:
Post a Comment