Dada Rosada |
Dede Yusuf |
Pasangan Ideal"
Bandung, INA-INA.
Ramainya isu kepindahan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf dan Walikota Bandung, H. Dada Rosada ke Partai Demokrat. Kabar kepindahan Dede Yusuf dari Partai Amanat Nasional (PAN) ke Partai Demokrat, hingga saat ini masih belum ada kejelasan.
Dede Yusuf ketika diminta komentarnya mengenai hal tersebut, Dede panggilan akrab Wagub Jabar ini masih enggan menjawab dengan pasti dan lebih tertutup soal isu kepindahannya, meski kabar tersebut sudah tersebar luas di masyarakat.
“Malah saya belum dapat infonya, lagi rame tapi asyik lah,” ucap Dede, ketika ditanya sejumlah wartawan.
Menurut Dede, dirinya harus terlebih dahulu menunggu petunjuk sebelum menentukan pilihan dengan memohon kepada Allah, agar pilihannya benar.
"Saya belum istikharah, nanti habis ini saya istikharah. Nanti dua hari lagi istikharahnya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah petinggi Partai Demokrat di Jabar menyatakan Dede sudah menyampaikan niatnya bergabung ke Demokrat.
Kabar kepindahan Wali Kota Bandung Dada Rosada ke partai Demokrat juga mencuat. Dada dikabarkan telah pindah per September 2010. Namun hingga kini Dada enggan mengomentarinya.
Kabar kepindahan Dada ke Partai Demokrat disampaikan oleh Ketua DPC Demokrat Kota Bandung Erwan Setiawan yang juga Ketua DPRD Kota Bandung pada Oktober 2010 lalu. Menurutnya, Dada telah mempunyai kartu tanda anggota sejak September 2010 lalu.
Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulandjana mengaku belum mendapat laporan mengenai Dada Rosada yang bergabung ke Partai Demokrat. Tapi ya bisa saja masuk ke DPC Partai Demokrat Kota Bandung . Tapi saya belum mengecek dan belum dapat laporan soal itu," ujar Iwan.
Iwan menyatakan Partai Demokrat akan menerima siapapun, termasuk Dada Rosada yang sekarang menjabat sebagai Wali Kota Bandung dengan catatan, harus mengundurkan diri terlebih dahulu dari keanggotaan partai lamanya.
Sebagai orang Sunda, Iwan akan menyambut baik kedatangan Dada seandainya dia akan masuk partai yang dipimpinnya.
Menurut Iwan, Dada merupakan orang Sunda yang terbaik dan memiliki keunggulan. “Saya juga sangat gembira apalagi Pak Dada merupakan orang Sunda dan merupakan orang terbaik yang dimiliki Jawa Barat. Tapi ya itu tadi, dia bisa masuk Demokrat asalkan keluar dari partai lamanya,” tegas Iwan.
Namun begitu, Iwan mengaku, saat ini pihaknya belum bisa bicara panjang lebar terkait isu kepindahan Dada Rosada ke Partai Demokrat. “Terus terang sampai hari ini kabar itu saya nilai masih sebatas isu saja. Belum ada permohonan apapun atau pembicaran apapun kepada DPD. Saya sendiri tahu kabar ini dari koran dan televisi,” aku Iwan seraya mengatakan hal serupa terkait isu Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga dikabarkan akan merapat pada Partai SBY itu.
Ketika disinggung adanya isu Dede Yusuf dan Dada Rosada merupakan pasangan ideal yang nantinya akan diusung Partai Demokrat pada pemilihan Gubernur 2013 nanti, Iwan mengatakan hal itu masih terlalu dini untuk dibicarakan. Dirinya pun tidak berwenang memutuskan karena hal itu akan ditentukan melalui mekanisme survei internal yang dilakukan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Ditemui di tempat sama, Dada tampak enggan berkomentar banyak ketika ditanyai wartawan terkait isu kepindahannya ke Partai Demokrat. Dada hanya menjawab dirinya tidak akan berkomentar. “Saya no comment. Tanya saja ke Pak Iwan,” ujar Dada.
Lalu, ketika ditanya apakah dirinya siap pindah dari Partai Golkar ke Partai Demokrat, Dada kembali berkilah. “Saya tidak mengatakan siap. Pokoknya no comment,” singkatnya. Edwandi
Dede Yusuf ketika diminta komentarnya mengenai hal tersebut, Dede panggilan akrab Wagub Jabar ini masih enggan menjawab dengan pasti dan lebih tertutup soal isu kepindahannya, meski kabar tersebut sudah tersebar luas di masyarakat.
“Malah saya belum dapat infonya, lagi rame tapi asyik lah,” ucap Dede, ketika ditanya sejumlah wartawan.
Menurut Dede, dirinya harus terlebih dahulu menunggu petunjuk sebelum menentukan pilihan dengan memohon kepada Allah, agar pilihannya benar.
"Saya belum istikharah, nanti habis ini saya istikharah. Nanti dua hari lagi istikharahnya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah petinggi Partai Demokrat di Jabar menyatakan Dede sudah menyampaikan niatnya bergabung ke Demokrat.
Kabar kepindahan Wali Kota Bandung Dada Rosada ke partai Demokrat juga mencuat. Dada dikabarkan telah pindah per September 2010. Namun hingga kini Dada enggan mengomentarinya.
Kabar kepindahan Dada ke Partai Demokrat disampaikan oleh Ketua DPC Demokrat Kota Bandung Erwan Setiawan yang juga Ketua DPRD Kota Bandung pada Oktober 2010 lalu. Menurutnya, Dada telah mempunyai kartu tanda anggota sejak September 2010 lalu.
Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulandjana mengaku belum mendapat laporan mengenai Dada Rosada yang bergabung ke Partai Demokrat. Tapi ya bisa saja masuk ke DPC Partai Demokrat Kota Bandung . Tapi saya belum mengecek dan belum dapat laporan soal itu," ujar Iwan.
Iwan menyatakan Partai Demokrat akan menerima siapapun, termasuk Dada Rosada yang sekarang menjabat sebagai Wali Kota Bandung dengan catatan, harus mengundurkan diri terlebih dahulu dari keanggotaan partai lamanya.
Sebagai orang Sunda, Iwan akan menyambut baik kedatangan Dada seandainya dia akan masuk partai yang dipimpinnya.
Menurut Iwan, Dada merupakan orang Sunda yang terbaik dan memiliki keunggulan. “Saya juga sangat gembira apalagi Pak Dada merupakan orang Sunda dan merupakan orang terbaik yang dimiliki Jawa Barat. Tapi ya itu tadi, dia bisa masuk Demokrat asalkan keluar dari partai lamanya,” tegas Iwan.
Namun begitu, Iwan mengaku, saat ini pihaknya belum bisa bicara panjang lebar terkait isu kepindahan Dada Rosada ke Partai Demokrat. “Terus terang sampai hari ini kabar itu saya nilai masih sebatas isu saja. Belum ada permohonan apapun atau pembicaran apapun kepada DPD. Saya sendiri tahu kabar ini dari koran dan televisi,” aku Iwan seraya mengatakan hal serupa terkait isu Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga dikabarkan akan merapat pada Partai SBY itu.
Ketika disinggung adanya isu Dede Yusuf dan Dada Rosada merupakan pasangan ideal yang nantinya akan diusung Partai Demokrat pada pemilihan Gubernur 2013 nanti, Iwan mengatakan hal itu masih terlalu dini untuk dibicarakan. Dirinya pun tidak berwenang memutuskan karena hal itu akan ditentukan melalui mekanisme survei internal yang dilakukan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Ditemui di tempat sama, Dada tampak enggan berkomentar banyak ketika ditanyai wartawan terkait isu kepindahannya ke Partai Demokrat. Dada hanya menjawab dirinya tidak akan berkomentar. “Saya no comment. Tanya saja ke Pak Iwan,” ujar Dada.
Lalu, ketika ditanya apakah dirinya siap pindah dari Partai Golkar ke Partai Demokrat, Dada kembali berkilah. “Saya tidak mengatakan siap. Pokoknya no comment,” singkatnya. Edwandi
0 komentar:
Post a Comment